Optika.id - Indonesia pada tahun 2022 lalu mencatat sebanyak 8,71 juta unit jumlah usaha mikro, kecil, dan menegah (UMKM) yang tersebar di seluruh Indonesia. Hal tersebut dicatat oleh Kementerian Koperasi dan Usaha kecil dan Menengah (Kemenkop UMKM).
Dalam menjalankan bisnisnya, tentu UMKM membutuhkan banyak modal untuk operasionalnya. Hal tersebut juga menyebabkan banyaknya UMKM yang melakukan pinjaman. Berdasarkan catatan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), jumlah pinjaman bahkan mencapai angka Rp15,63 triliun untuk pelaku perseorangan. Sedangkan untuk badan usaha UMKM, sebesar Rp4,13 triliun. Pertumbuhan pembiayaan pinjaman ini pun menunjukkan tingginya kebutuhan pelaku usaha akan akses keuangan yang mudah, cepat dan instan.
Baca Juga: Khofifah Ungkap UMKM Turut Kontribusi 59,18 Persen untuk PDRB Jatim
Bagi kalian yang baru atau hendak merintis bisnis dan usaha skala kecil, ada lho beberapa tips untuk menjalankan usaha tanpa perlu mengandalkan pinjaman online. Namun yang perlu diketahui, ada sejumlah tahapan berupa pengelolaan keuangan bisnis yang harus diperhatikan agar sukses dalam mengembangkan manajemen keuangan yang efektif.
Dikutip dari laporan Bank DBS Indonesia, Selasa (24/10/2023) berikut cara-caranya.
Tetapkan Tujuan Keuangan
Langkah awal dalam mengelola keuangan bisnis adalah menetapkan tujuan keuangan itu sendiri. tujuan yang dibuat harus memenuhi indikator SMART atau Specific, Measurable, Achievable, Relevant, dan Time-bound (spesifik, terukur, realistis dan dapat dicapai, relevan dengan situasi yang ada, serta mempunyai jangka waktu yang jelas).
Kalian akan merasa lebih terarah dalam mengelola keuangan bisnis serta bisa meningkatkan peluang dalam mencapai target keuangan yang ditetapkan ketika tujuan telah teridentifikasi dengan baik. makin detail tujuan yang dibuat, maka makin mudah untuk segera memvisualisasikan cara dan langkah demi mencapai tujuan tersebut.
Buat Perencanaan Keuangan
Hal yang sangat penting bagi UMKM untuk bisa mengelola arus kas bisnis dengan lebih terstruktur dan efisien adalah perencanaan keuangan. Melalui rencana keuangan yang baik, pelaku UMKM dapat mengatur sumber daya, modal kerja, pendapatan dan asset dengan lebih efektif. Perencanaan keuangan yang matang pun bisa membantu menghindari bisnis dari pemborosan sehingga bisa memaksimalkan penggunaan dana yang tersedia.
Baca Juga: Pak Yes Serahkan Ribuan Sertifikat Halal ke Pelaku UMKM Lamongan
Untuk membuat perencanaan keuangan yang efektif dan efisien, ada tiga cara yakni mengumpulkan data relevan, menganalisis data, dan mengembangkan rencana.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Rinciannya adalah pertama, dalam mengumpulkan data bisa dimulai dengan cara merencanakan pendapatan bisnis, menghitung estimasi pendapatan yang diharapkan dari penjualan dan juga pengeluaran untuk biaya operasional bisnis.
Selanjutnya, lakukan analisis data untuk mendapatkan gambaran apakah arus kas bisnis mengalami surplus dengan menghitung nilia investasi. Apabila ada surplus, maka pertimbangkan untuk investasi kelebihan dana tersebut kembali ke bisnis. Namun apabila terjadi deficit, maka identifikasi area-area pengeluaran yang dapat dikurangi.
Terakhir, kembangkan rencana berdasarkan hasil analisis data untuk meningkatkan surplus bisnis. Adapun yang meliputi rencana itu termasuk berbagai langkah yang bisa dilakukan misalnya mencari bahan baku yang lebih murah untuk menekan biaya, menambah kapasitas bisnis untuk meningkatkan pendapatan, serta melakukan tinjauan terhadap aktivitas operasional.
Baca Juga: Kembangkan UMKM, Pemkot Adakan Pelatihan Creator Lab
Harapannya, dengan mengembangkan rencana yang jelas nan terperinci, maka kalian akan mempunyai pedoman atau panduan yang bisa membantu bisnis mencapai tujuan keuangan yang lebih baik.
Eksekusi dan Monitor Keuangan
Langkah selanjutnya adalah eksekusi rencana-rencana tersebut secara tepat. Pastikan pelaksanaan rencana keuangan itu konsisten beriringan dengan tujuan yang telah dibuat, baik jangka pendek menangah hingga panjang.
Selain itu, selalu pantau dan awasi secara rutin kinerja keuangan bisnis. Termasuk di antaranya adalah pendapatan, biaya dan profitabilitas agar bisa menjaga keseimbangan keuangan dan memaksimalkan peluang keberhasilan dalam mencapai tujuan keuangan.
Editor : Pahlevi