Tak Percaya Ditinggalkan Jokowi, PDIP Curhat Mengaku Sedih dan Perih

author Eka Ratna Sari

- Pewarta

Minggu, 29 Okt 2023 17:57 WIB

Tak Percaya Ditinggalkan Jokowi, PDIP Curhat Mengaku Sedih dan Perih

Optika.id - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto, mengungkapkan perasaan kesedihan yang dirasakan oleh partainya dalam konteks hubungannya dengan keluarga Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang semakin memburuk. Hasto menyatakan, "Ketika DPP partai bertemu dengan jajaran anak ranting dan ranting sebagai struktur partai paling bawah, banyak yang tidak percaya bahwa ini bisa terjadi." Dikutip pada Jum'at (29/10/2023).

PDIP, yang selama ini telah memberikan perlakuan istimewa kepada Jokowi dan keluarganya, merasa terpukul dengan keputusan mereka untuk mendukung Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Hasto mencermati, "Kami begitu mencintai dan memberikan privilege yang begitu besar kepada Presiden Jokowi dan keluarga, namun kami ditinggalkan karena masih ada permintaan lain yang berpotensi melanggar pranatan kebaikan dan Konstitusi."

Baca Juga: Ini Kata PDIP Soal Pelegalan Politik Uang di Pemilu

Meskipun PDIP awalnya berharap situasi seperti ini tidak akan terjadi, kenyataan berkata lain. Hasto menjelaskan, "Pada awalnya kami hanya berdoa agar hal tersebut tidak terjadi, namun ternyata itu benar-benar terjadi." Partai tersebut memilih untuk awalnya merahasiakan perasaan mereka, tetapi akhirnya memutuskan untuk berbicara terbuka tentang kesedihan mereka.

Hasto menggarisbawahi, "Itu wujud rasa sayang kami. Pada awalnya kami memilih diam. Namun apa yang disampaikan Butet Kartaredjasa, Goenawan Mohamad, Eep Syaifullah, Hamid Awaludin, Airlangga Pribadi dll. beserta para ahli hukum tata negara, tokoh prodemokrasi dan gerakan civil society, akhirnya kami berani mengungkapkan perasaan kami."

Baca Juga: PDIP Tugaskan Ganjar untuk Pemenangan Pilkada Serentak

Hasto juga mengungkapkan bahwa Gibran Rakabuming Raka telah secara resmi meninggalkan PDIP. Ia mengatakan, "Jadi, sudah pamit. Kalau sudah pamit itu kan sudah gamblang, sudah cetho welo welo (sangat jelas sekali, bahasa Jawa)." Ia juga menyebut bahwa persoalan kartu tanda anggota PDIP yang dimiliki oleh Gibran akan diurus oleh F.X. Hadi Rudyatmo atau Rudy, yang saat ini menjabat sebagai Ketua DPC PDIP Surakarta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sementara itu, Ketua DPC PDIP Kota Surakarta, Rudy, berencana untuk menemui Gibran agar Gibran mengembalikan kartu tanda anggota (KTA) PDIP-nya. Rudy menjelaskan alasan di balik permintaannya tersebut, "Saya hanya menyarankan dengan hormat biar Ibu (Megawati) tidak dinilai bermain dua kaki dan Pak Jokowi juga tidak dinilai bermain dua kaki."

Baca Juga: Sampai Kini, PDIP Masih Belum Tentukan Posisi Pemerintahan

Rudy juga meminta Gibran untuk membuat surat pengunduran diri secara resmi agar situasi tersebut bisa diatasi dengan baik dan tidak ada perasaan dikhianati. Rudy menambahkan, "Supaya isinya dua-duanya tidak dinilai dua kaki suratnya isinya mohon mengembalikank kartu tanda anggota PDI Perjuangan dan membuat surat pengunduran diri. Ini aman semua nanti. Bapaknya Pak Jokowi tidak nilai dua kaki Ibu juga tidak dinilai dua kaki."

Terakhir, Rudy menyatakan bahwa secara de facto, Gibran sudah tidak lagi menjadi kader PDIP, mengingat dukungannya terhadap koalisi Prabowo Subianto. Rudy menjelaskan, "Sudah jelaslah (Gibran secara de facto bukan kader PDIP) karena Koalisi Indonesia Maju terdiri dari Gerindra, PAN, Golkar, PBB, Demokrat, Gelora, Prima, Garuda sehingga otomatis anggota berakhir ketika mendaftar."
 

Editor : Pahlevi

Tag :

BERITA TERBARU