Optika.id - Wacana debat capres-cawapres menggunakan bahasa Inggris ditolak mentah-mentah oleh Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto. Dia berharap debat capres-cawapres nanti tetap menggunakan bahasa Indonesia.
Kita inikan ada Sumpah Pemuda, mereka lupa itu dengan Sumpah Pemuda, sehingga kita melihat Jepang maju dengan kultur Jepang, Tiongkok maju dengan kultur Tiongkok, Korsel sampai kemudian ada Korea Pop itu maju dengan kultur dari setiap bangsa, ujar Hasto kepada wartawan, Rabu (6/12/2023).
Baca Juga: Siang Ini, PDIP Akan Umumkan Bacakada Tahap Ketiga!
Menurut Hasto, pihak yang mengusulkan debat menggunakan bahasa Inggris lupa akan jati diri bangsa. Ditegaskan Hasto, bahasa Indonesia adalah bahasa yang mempersatukan.
Jadi jangan mengubah kultur bangsa ini hanya dengan kemudian melupakan jati diri kita. Ingatlah bahwa dengan bahasa persatuan kita ini, Indonesia mampu mengikatkan diri di dalam proses komunikasi lahir batin dari seluruh masyarakat Indonesia tanpa dibeda-bedakan, tuturnya.
Sebelumnya, politikus Partai Gerindra, Andre Rosiade, mengusulkan debat capres-cawapres ada yang menggunakan bahasa Inggris.
Baca Juga: Anies Puji PDIP Konsisten: Penjaga Konstitusi Sama dengan Penjaga Negara!
Alasannya, calon yang terpilih nanti harus memiliki kecakapan dalam pergaulan internasional dan menguasai isu geopolitik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kami tegaskan kami tidak takut menghadapi debat capres cawapres, apapun keputusan KPU, bahkan kami usulkan dibuat debat dalam bahasa Inggris, kata Andre dalam keterangannya, Senin (4/12/2023).
Baca Juga: PPP dan Perindo Dukung Prabowo, PDIP: Tak Ada Masalah!
Andre menekankan pasangan Prabowo-Gibran siap menghadapi debat. Pihaknya juga siap menghadapi segala format debat, termasuk dalam bahasa Inggris.
Jadi kami usulkan agar diadakan debat saja dalam bahasa Inggris, baik untuk capres maupun cawapres, gabungan ataupun sendiri-sendiri, kami siap. Ini sekaligus untuk menepis narasi-narasi yang mengatakan kami tidak siap berdebat. Kami siap dalam format apapun, bahkan dalam bahasa Inggris," tutupnya.
Editor : Pahlevi