Anies Janji Berikan Kebebasan Berpendapat, Indonesia Forever

author Danny

- Pewarta

Selasa, 12 Des 2023 23:09 WIB

Anies Janji Berikan Kebebasan Berpendapat, Indonesia Forever

Optika.id - Calon presiden (capres) nomor urut 1, Anies Baswedan, berjanji menjamin kebebasan berpendapat jika menjadi presiden. Dia tak ingin orang takut memberikan kritik kepada pemerintah.

"Saya ingin sampaikan kepada semua, kebebasan berpendapat akan dijamin, kita tidak mengizinkan lagi situasi di mana orang takut," kata Anies dalam Debat Pilpres 2024 perdana yang digelar di gedung KPU RI, Jakarta, Selasa (12/12/2023).

Baca Juga: Netizen Respon Upaya Anies Dirikan Partai, Ini Penjelasannya!

Hal tersebut disampaikan Anies pada sesi pernyataan penutup. Dengan adanya kebebasan berpendapat, Anies mengatakan tak akan ada lagi yang menggunakan istilah 'wakanda' untuk merujuk negara Indonesia.

"Maka itu saya sampaikan wakanda no more, Indonesia forever," ucapnya.

Dalam beberapa kesempatan, Anies memang kerap menyinggung soal penggunaan istilah 'wakanda' atau 'konoha' saat dipakai pihak yang ingin menyampaikan kritik atas kondisi di Indonesia.

Baca Juga: Tokoh Masyarakat Ingin Anies Terus Jadi Pemimpin Perubahan untuk Indonesia

Lebih lanjut, Anies mengatakan khalayak luas ingin praktik korupsi di Indonesia berantas hingga tuntas. Selain itu, menurutnya, banyak yang ingin agar pemerintah memberikan pelayanan terbaik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kemudian, dia menyinggung soal pelanggaran etika. Menurutnya, saat ini Indonesia berada di persimpangan antara tetap menjadi negara hukum atau berubah menjadi negara kekuasaan.

"Sekarang ini kita di persimpangan jalan, antara tetap menjadi negara hukum di mana kekuasaan dikendalikan oleh hukum atau kita menjadi negara kekuasaan di mana hukum diatur dan dikendalikan oleh penguasa," kata dia.

Baca Juga: Meski Tak Ikut Kontestasi Pilgub, Pengamat Prediksi Karier Anies Tak Meredup!

Menurutnya, sikap menjunjung etika diuji oleh para kontestan Pilpres 2024. Anies mengatakan pihaknya menawarkan perubahan.

"Dalam situasi itu, saya ingin sampaikan, ini adalah sebuah gerakan perubahan, kita ingin sama-sama. Kita ingin mengembalikan tetap menjadi negara hukum di mana kekuasaan dikendalikan," katanya.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU