Optika.id - Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya Malang, Prof. Anang Sujoko S.Sos., M.Si., D.COMM, memberikan analisis mengenai debat Capres pertama yang berlangsung baru-baru ini. Melalui diskusi "Forum Insan Cita" yang diselenggarakan melalui zoom dan disiarkan di kanal YouTube Forum Insan Cinta pada Minggu, (17/12/2023), Prof. Anang menyampaikan evaluasi mengenai aspek positif dan negatif dari performa masing-masing Capres, yang menyebut bahwa capres 02 kurang dalam memberikan data nyata dalam setiap jawabannya.
"Saya melihat bahwa forum debat ini sebenarnya menjadi ujian bagi setiap Capres dalam menyampaikan gagasan serta cara mereka menanggapi data yang disajikan. Debat perdana lebih cenderung mengarah pada porsi 1+3, di mana terdapat fokus dalam 'menyerang 02'," papar Prof. Anang.
Baca Juga: PDIP Tolak Sirekap dan Penundaan Rekapitulasi Pemilu 2024, Minta Audit Forensik KPU
Menurutnya, Capres 01 menunjukkan keakuratan data yang luar biasa dengan gagasan yang sangat terstruktur, yang pada beberapa titik dapat menimbulkan resistensi dari pihak lain. Di sisi lain, Capres 01 dan Capres 03 nampaknya 'sepakat' dalam memberikan informasi atau pertanyaan yang memunculkan respon yang kurang memuaskan dari Capres 02.
Baca Juga: Gerindra Sebut Koalisi dengan Kubu 01 dan 03 Berpotensi dapat Terjadi
"Capres 02 terlihat kurang lancar dalam berbicara dan menyajikan data. Jawaban yang diberikan cenderung kembali pada hal yang sama, seperti mempertegas komitmen dan konsistensi. Meskipun menekankan pada kekuatan dan tone, terlihat bahwa tidak ada gagasan yang cukup cemerlang yang disajikan," ungkap Prof. Anang dalam pantauan Optika.id, pada Minggu, (17/12/2023).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Lebih lanjut, Prof. Anang menyoroti bahwa ketegasan yang ditampilkan oleh Capres 02 penting dalam sebuah kepemimpinan. Namun, kekuatan dan ketegasan itu tidaklah cukup bila tidak didukung oleh data yang kuat. Dia juga menunjukkan bahwa pesan yang disampaikan oleh Capres 02 cenderung bersifat umum tanpa konsep yang terukur atau fakta empiris yang kuat.
Baca Juga: Rocky Gerung Desak Anies-Ganjar Tolak Hasil Pemilu 2024, Jangan Tunggu Hasil Akhir!
"Sementara Capres 03, dari apa yang disampaikan, terlihat seperti hanya memberikan sebuah storytelling sebuah cerita yang diberikan kepada masyarakat. Meskipun enak didengar, namun pertanyaannya adalah apakah cerita itu mengandung gagasan atau manuver yang benar-benar luar biasa, itu masih belum terbukti," pungkasnya.
Editor : Pahlevi