Optika.id - Pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 bukan hanya tanggung jawab pemerintah dan lembaga terkait seperti Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Mahasiswa juga memiliki peran penting dalam pengawalan proses demokrasi ini. Dalam konteks ini, Forum Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (PTMA) menyetujui kerjasama melalui Memorandum of Understanding (MoU) dengan KPU RI untuk mengawasi pelaksanaan Pemilu 2024 di Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Tangerang Selatan, pada Kamis (21/12/2023).
Penandatanganan MoU dilakukan oleh Ketua Umum Forum Rektor PTMA, Gunawan Budiyanto, dan Ketua KPU RI, Hasyim Asyari. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Rektor UMJ, Profesor Mamun Murod Albarbasy, bersama beberapa rektor lain yang tergabung dalam PTMA.
Baca Juga: August Mellaz Minta Semua Pihak Tak Kaitkan Kasus Hasyim dengan Keluarga
Dalam pernyataannya, Hasyim Asyari selaku ketua KPU RI, mengungkapkan bahwa MoU ini mencerminkan keseriusan perguruan tinggi dalam menjaga keberlangsungan demokrasi. Mahasiswa memiliki potensi untuk turut serta dalam tugas-tugas terkait pemilihan, seperti menjadi bagian dari Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).
KPPS itu tugas yang di-TPS, dan di kampus-kampus ada program Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka yang proporsinya untuk kegiatan part-time atau magang, ungkap Hasyim.
Baca Juga: Ibarat Wayang, Hasyim Asy’ari Waktunya Masuk Kotak
Hasyim juga mengajak para pemimpin perguruan tinggi yang berkolaborasi dengan KPU untuk mendorong pengiriman mahasiswa sebagai anggota KPPS.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ketika Anda menugaskan mahasiswa sebagai anggota KPPS, mereka akan bertugas di daerah asal mereka masing-masing, tambahnya.
Baca Juga: Puan Maharani Usai Ketua KPU Diberhentikan, Kita Harus Cari Figur yang Baik
Setelah penandatanganan MoU, Forum Rektor PTMA melanjutkan kegiatan dengan mengadakan Diskusi Publik berjudul Pemilu 2024 dan Masa Depan Demokrasi di Indonesia. Diskusi tersebut melibatkan pakar komunikasi Effendi Ghozali, pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komarudin, serta Rektor UMJ Profesor Mamun Murod Albarbasy sebagai narasumber.
Editor : Pahlevi