Optika.id - Pakar Komunikasi Politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH), Emrus Sihombing, mengkritik Cawapres Gibran Rakabuming karena terlalu bergantung pada informasi dari Google daripada mencari data yang lebih kredibel dari lembaga resmi seperti kementerian atau institusi lainnya.
"Baru saja masuk kepada Gibran mengenai data, mengapa ia mengutipnya dari Google? Mengapa tidak mempercayai data dari pemerintah, misalnya dari kementerian atau lembaga lainnya? Terlalu sering mencari informasi dari Google," ungkap Emrus di Jakarta pada Sabtu, (23/12/2023).
Baca Juga: Setara Institute: Prabowo-Gibran Akan Bawa Indonesia ke Otoritarianisme 2.0
Emrus menjadi salah satu narasumber dalam acara nonton bareng debat Cawapres yang diadakan di Oktaf Cafe, Tebet, Jakarta Selatan. Peserta acara tidak hanya terdiri dari pemuda, tetapi juga dihadiri oleh puluhan pengemudi ojek online, termasuk Yudi, salah satu anggota komunitas ojek online Jabodetabek, yang memberikan komentar.
"Saya sangat senang ada Cawapres yang peduli terhadap kami para Ojol terkait masalah kami seputar Pinjaman Online (Pinjol). Pak Mahfud memberikan jawaban yang konkret saat debat mengenai Pinjaman Online (Pinjol) dan memberikan harapan bagi kami yang terjerat Pinjol untuk mendapatkan solusi terbaik. Terima kasih, Pak Mahfud," ujar Yudi.
Baca Juga: Masyarakat Sipil Demo di KPU, Minta Paslon 02 Didiskualifikasi
Seorang pengemudi taksi online bernama Andi juga menyampaikan pendapatnya tentang Debat Cawapres, menyebut bahwa dalam debat tersebut, dominasi terlihat dari Cawapres nomor 3. "Debat ini dikuasai oleh Bapak Mahfud MD. Saya sangat mengapresiasi fokus dan perhatian Pak Mahfud terhadap isu korupsi," ujar Andi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Emrus menambahkan bahwa duet Ganjar-Mahfud saling melengkapi dan membawa terobosan bagi penegakan hukum di Indonesia.
Baca Juga: Akademisi Unair: Khofifah Sosok Dibalik Suksesnya Prabowo-Gibran Dulang 65 Persen Suara di Jatim
"Pembangunan bangsa dan negara saat ini berkaitan dengan masalah hukum kita. Penting untuk melihat siapa calon kandidat yang mampu membawa perubahan atau penegakan hukum di Indonesia di berbagai bidang. Saya menyatakan Ganjar dan Mahfud dengan jelas," ungkap Emrus.
Dia juga menyoroti bahwa rekam jejak Ganjar-Mahfud dapat disebut sebagai yang terunggul jika dibandingkan dengan kandidat lainnya. "Kedua calon ini, jika Anda periksa dari berbagai platform media sosial, rekam jejak mereka lebih unggul dibandingkan dengan yang lain. Menurut saya, Ganjar-Mahfud adalah pasangan yang lengkap dibandingkan dengan dua pasangan lainnya," pungkas Emrus.
Editor : Pahlevi