Optika.id - Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko menanggapi pernyataan Calon Wakil Presiden Mahfud Md soal program pangan dan susu gratis Prabowo-Gibran. Menurutnya, program untuk anak sekolah dan ibu hamil itu menunjukkan komitmen yang berbeda dari pasangan Prabowo-Gibran dibandingkan dua pasangan lain.
Hal itu disampaikan Budiman terkait ucapan Mahfud yang mengatakan mengatakan program pangan dan susu gratis dari Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka tidak memiliki prospek yang jelas.
Baca Juga: Budiman Sudjatmiko: Tema Debat Ketiga Capres "Makanan" Prabowo!
Budiman pun menilai hal tersebut menunjukkan Mahfud Md tidak punya kepekaan dan pemahaman tentang pengembangan sumber daya manusia (SDM). Ia kemudian menjelaskan pengembangan SDM tidak bisa dilakukan dalam jangka pendek, tetapi dampaknya jangka panjang.
"Jangka panjangnya saja, itu sudah menunjukkan bahwa ini punya prospek," ujar Budiman dalam keterangan tertulis, Minggu (31/12/2023).
"Yang lain hanya menjanjikan melindungi dan membela rakyat. Pak Prabowo dan Mas Gibran bukan cuma janji melindungi dan memberdayakan rakyat, bahkan calon rakyat yang masih janin dalam rahim ibu-ibu juga sudah dibela, dilindungi, dan diperhatikan gizinya," jelasnya.
Lebih lanjut, Budiman menerangkan program tersebut dalam pelaksanaanya nanti akan melibatkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Koperasi dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang ada di 75 ribu Desa di Indonesia.
"Anda bayangkan, 400 triliun lebih ini akan berputar dan digenerate, mengaktivasi kegiatan ekonomi rakyat, UMKM, koperasi, dan BUMDES di 75 ribu Desa," tuturnya.
Menurutnya, program tersebut juga akan menggerakkan banyak sektor, karena rantainya cukup panjang dari mulai penyediaan bahan baku, logistik, pergudangan, pengolahan, hingga pengemasan yang akan melibatkan BUMDes, koperasi, dan UMKM.
Baca Juga: Tragedi Aktivis 98, Apa Kaitannya dengan Prabowo?
" Untuk quality controlnya bisa melibatkan lembaga riset atau perguruan tinggi, jadi kaum intelektual juga dilibatkan," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain itu, Budiman juga mengkritik balik Mahfud yang mengunggulkan program Gastronominya.
"Jadi, Gastronomi yang dimaksud Pak Mahfud itu hanya salah satu rantai saja, hanya satu mata rantai dari rangkaian rantai panjang program pangan dan susu gratis," katanya.
Budiman menegaskan program makan siang dan susu gratis untuk anak sekolah dan ibu hamil, punya prospek luar biasa, sustainable, berjangka panjang untuk pembenahan satu generasi, meningkatkan kesehatan dan kecerdasan rata-rata anak Indonesia.
Baca Juga: Jika Ganjar Menang, Budiman Sudjatmiko Ditawari Jabatan Wamenlu
"Kita tahu bahwa IQ rata-rata orang Indonesia kan masih rendah, cuma 78. Nah, kita ingin meningkatkan itu dengan intervensi tubuh dan otak mereka dengan pemenuhan gizi, supaya tidak ada stunting," ucapnya.
Sebelumnya, Mahfud sempat mengkritik program makan siang gratis Prabowo-Gibran di Djakarta Theater, Jakarta Pusat pada Sabtu, (30/12/2023).
"Begini, kalau makan siang gratis itu bagus lah tetapi prospeknya apa?" kata Mahfud.
Editor : Pahlevi