Kubu Ganjar-Anies Kian Mesra, Sinyal Jajaki Koalisi?

author Danny

- Pewarta

Sabtu, 13 Jan 2024 14:29 WIB

Kubu Ganjar-Anies Kian Mesra, Sinyal Jajaki Koalisi?

Optika.id - Sebagai perumpamaan, cinta biasanya muncul dari mata ke hati. Tentu, ini biasanya diungkapkan oleh Generasi Milenial yang mayoritas berpacaran. Tetapi, soal cinta dalam Pilpres dimulai dari Debat kemudian turun menjadi satu Koalisi. 

Pasalnya, tepat satu minggu lalu setelah debat ketiga calon presiden pada Minggu, (7/1/2024). Anies-Ganjar tampak serentak dan searah melakukan serangan kepada Prabowo.

Baca Juga: Anies dan Ganjar akan Hadir dalam Pelantikan Prabowo-Gibran Minggu Besok

Hal ini juga dibuktikan kuat saat Anies memuji Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri saat HUT PDIP ke-51. Tidak hanya itu, Ganjar, juga turut menyuarakan narasi perubahan yang diusung oleh pasangan Anies-Muhaimin. 

"PDIP adalah salah satu partai yang konsisten dalam menjaga demokrasi, dan Ibu Mega itu penjaga demokrasi yang konsisten dan berani. Beliau tidak ingin ada pelanggaran atas konstitusi, walaupun itu menguntungkan bagi partainya. Dulu itu ada gagasan tiga periode yang artinya PDIP akan bertambah, tetapi Ibu Mega tidak, kita taat pada konstitusi," kata Anies dilansir Optika.id dari YouTube KompasTv, Sabtu, (13/1/2024). 

Rayuan Anies dengan mengelu-elukan PDIP tampaknya tidak bertepuk sebelah tangan. Sekjen TPN Ganjar-Mahfud, Hasto Kristiyanto kian mengaku sedang membangun komunikasi politik dengan pihak Anies-Muhaimin. Bahkan, dalam komunikasi itu merasakan bahwa ada kecendurungan struktur dan masif. 

Baca Juga: Jika PDIP Bersama Anies, Pilpres 2029 Bisa Jadi Hadirkan Calon yang Kuat!

"Kami membangun komunikasi politik, tim hukum dari pasangan Ganjar-Mahfud dan Pasangan AMIN telah melakukan komunikasi. Bahkan dalam komunikasi itu kita merasakan bahwa ada kecenderungan kecurangan secara terstruktur masif, karena itu kita membangun komunikasi apapun, rakyat yang seharusnya berdaulat," kata Hasto. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dua kubu yang sedang kasmaran seakan semakin kuat dengan pernyataan wakil presiden ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla. Ia mengatakan koalisi baru biasanya tergantung urutan pemenangan parpol di 2024. 

"Biasanya yang selalu bersatu itu, partai yang ranking 2 dan ranking 3 sehingga bikin koalisi baru. Saya juga dulu waktu 2004 itu ada koalisi baru dan kita tetap bisa menang. Bergantung dari partai masing-masing, maka yang menentukan suara itu terakhir. Dimana partai itu diarahkan," ungkap JK. 

Baca Juga: Gagal Maju Pilgub Jadi Hal Untung bagi Anies, Kok Bisa?

Merujuk hasil Survei Litbang Kompas, belum ada pasangan calon yang berhasil memenuhi kandidat pilpres satu putaran yaitu 50%+1. Pasangan Prabowo-Gibran masih unggul dengan perolehan 39,3%, kemudian diikuti oleh Pasangan AMIN 16,7n Pasangan Ganjar-Mahfud 15,3%. 

Soal kemesraan kubu Ganjar-Anies usai debat memang masih bisa disebut sebagai wacana. Lalu benarkah hanya sekedar gimmick atau memang sudah direncanakan. Patut ditunggu seperti apa nantinya. 

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU