Optika.id - Calon presiden nomor urut 03, Ganjar Pranowo menanggapi pernyataan capres 02 Prabowo Subianto terkait "otak lamban". Pernyataan ini disampaikan Ganjar saat mengunjungi Ponpes Roudlotussolihin di Lampung Selatan, Senin, (22/1/2024).
"Masa sih orang yang pengin internet otaknya lambat," kata Ganjar kepada awak media.
Baca Juga: Presiden Prabowo akan Hadiri Tanwir dan Milad ke-112 Muhammadiyah di Kupang
Eks Gubernur Jawa Tengah itu mengatakan orang yang memilih internet cepat dan gratis justru orang yang cerdas. Dia pun mempertanyakan pernyataan Prabowo itu.
"Kayaknya orang yang milihnya internet punya keinginan internetnya cepat, internetnya merata, internetnya murah gratis gitu, itu kan cerdas ya, enggak terbalik tuh," sambung dia.
Sebelum itu, Prabowo memberikan sindiran kepada calon presiden yang membandingkan internet gratis dengan makan siang gratis. Ia menyebut capres itu dinilai memiliki otak yang agak lamban.
Hal itu, diungkapkan Prabowo saat memberikan orasi politik di hadapan ribuan warga di Qubu Resort, Pontianak, Kalimantan Barat pada Sabtu, (20/1/2024) siang.
Baca Juga: Ganjar Pranowo Soroti Faktor Kemenangan Pramono Anung-Rano Karno di Pilgub DKI 2024
Awalnya, capres yang juga menjabat sebagai menteri pertahanan RI itu bertanya apakah masyarakat lebih mengharapkan mendapatkan makan gratis atau internet gratis dari pemerintah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
"Saya tanya ke rakyat, lebih penting makan atau internet?," tanya Prabowo.
"Makan, makan," saut warga Pontianak.
Baca Juga: Kado Awal Tahun: UMP Naik 6,5 Persen, Kesejahteraan Guru Meningkat Signifikan di 2025
Kemudian, Prabowo menyatakan orang yang lebih memilih internet gratis daripada makan gratis sebagai orang dengan otak yang agak lamban. Menurutnya tidak layak memimpin bangsa.
"Orang yang bilang rakyat engga minta makan itu anaknya saya kira otaknya agak lamban. Kalau orang otaknya enggak jalan, ya jangan jadi pemimpin," kata Prabowo.
Lebih lanjut, Capres 02 menuturkan bahwa program makan siang gratis sudah diadaptasikan di 76 negara dunia. Bahkan, ada 5 negara yang akan ikut membuat program makan siang gratis.
Editor : Pahlevi