Ekonom Indef: Bansos Tak Mudah Menurunkan Angka Kemiskinan

author Dani

- Pewarta

Sabtu, 03 Feb 2024 00:27 WIB

Ekonom Indef: Bansos Tak Mudah Menurunkan Angka Kemiskinan

Jakarta (optika.id) - Ekonom The Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Rizal Taufiqurrahman memandang bahwa penyaluran bantuan sosial saat ini tidak bisa menurunkan angka kemiskinan secara efektif.

“Bansos itu enggak efektif untuk menurunkan kemiskinan,” kata Rizal dalam diskusi tentang ‘Komitmen AMIN untuk Menambah Anggaran Bantuan Sosial (Bansos)’ di Rumah Koalisi Perubahan, Brawijaya X, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat, (2/2/2024). 

Baca Juga: Jokowi: Semua Harus In Line dan Tepat Sasaran

Dia menyampaikan Bansos ini posisi sebenarnya mengurangi beban pengeluaran (masyarakat). Tapi, permasalahannya data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan pada tahun 2019-2023 ketidaktepatan sasarannya tinggi. Justru, lanjutnya, desil 5 sampai 10 atau rumah tangga mampu itu semakin banyak (penerimanya).

Selain itu, kata Rizal, jumlah masyarakat miskin justru terus bertambah sejalan dengan tren peningkatan anggaran bansos dari tahun ke tahun. Seharusnya pemerintah saat ini, menyediakan lapangan pekerjaan, bagaimana program yang ditawarkan untuk mendorong income.

“Justru bagaimana orang ditawarkan lapangan pekerjaan untuk meningkatkan pendapatannya. Justru kenapa sekarang kemiskinan itu sulit dihapus, karena bansos tidak efektif menurunkan angka kemiskinan. Justru efektif (menurunkan kemiskinan) di peningkatan income,” kata Rizal.

Baca Juga: Prabowo Akan Bentuk Presidential Club, Jokowi: itu Bagus!

Selain itu, Rizal menyoroti persoalan akurasi data yang menjadi permasalahan dalam penyaluran bansos selama ini. Dia menilai pemerintah sering kali tidak tepat sasaran penerima bansos.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dia meminta agar ke depan Timnas AMIN untuk selalu merapikan data penerima bansos. Pasalnya, selama ini pemerintah memakai perdataan dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan Pendataan Awal Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek).

“Kedua, masalah data ini mau data mana yang dipakai? Terus data mana yang mau dipakai pemerintah? Data itu permasalahan paling penting, harus diselesaikan dulu datanya,” ungkapnya.

Baca Juga: Jokowi Tak Ikut Turun Gunung PSI, itu Urusan Partai!

“Terus lembaga mana yang punya data, mampu secara efektif bisa melaksanan, kemudian mendistribusikan, dan mengevaluasi? ini enggak terjadi. sekarang didistribusikan saja. Siapa yang mengevaluasi?,” tambahnya.

Sebagai informasi, Presiden Jokowi gencar bagi-bagi bantuan sosial (bansos) pada momen Pilpres usai terang-terangan mendukung pasangan calon presiden-calon wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU