Beras Sedang Langka di Pasaran, Dari Mana Parpol Dapat Stok Buat Bansos?

author Uswatun Hasanah

- Pewarta

Senin, 12 Feb 2024 18:21 WIB

Beras Sedang Langka di Pasaran, Dari Mana Parpol Dapat Stok Buat Bansos?

Surabaya (optika.id) - Pengusaha ritel (peritel) mengaku heran dengan banyaknya partai politik (parpol) dan elite politik yang mempunyai banyak stok beras untuk dibagi-bagikan ke masyarakat padahal saat ini beras sedang mengalami kelangkaan di pasaran.

Menurut HR&Corporate Communication Director Transmart, Satria Hamid, dirinya mengaku tidak tahu menahu perihal mekanisme parpol kenapa bisa menyediakan stok beras yang melimpah di tengah kelangkaan pangan saat ini.

Baca Juga: Anggota DPR Ini Soroti Bansos untuk Penjudi, Kenapa ya?

“Saya tidak tahu mereka [parpol] dapat dari mana, tentu media mungkin bisa berinvestigasi, kami tidak mengetahui mekanismenya bagaimana sampai partai politik dapat stok beras itu,” kata Satria dalam keterangannya, Senin (12/2/2024).

Di beberapa daerah di Indonesia, sambungnya, saat ini sedang mengalami kelangkaan stok beras sehingga menyebabkan harganya naik. Kondisi ini pun terjadi secara merata baik di retail modern maupun pasar tradisional.

“Memang nyata adanya terjadi kelangkaan beras, tidak hanya di retail modern saja, tapi sama di pasar tradisional juga enggak ada,” ucapnya.

Baca Juga: Pilkada Serentak Mendatang, Bansos Jadi Perkara Utama untuk Diawasi

Harga beras di retail modern atau yang biasa disebut modern trade independent (MTI) mulai bergerak secara liar. Bahkan, ditemukan harga tersebut melampaui jauh dari harga eceran tertinggi (HET) yakni tembus sekitar Rp90 ribu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Ada yang sampai per 5 kilogram itu kan seharusnya Rp69.500 ada yang Rp72.000, Rp80 ribu, bahkan Rp90 ribuan, karena kita juga melakukan survei juga,” ujar dia.

Baca Juga: Jawaban Risma Usai Ditanya Minim Peran Saat Membagi Bansos

Kelangkaan stok beras saat ini juga masih berlanjut hingga merugikan peritel serta konsumen itu sendiri. maka dari itu, dirinya mendorong agar pemerintah segera turun tangan mengintervensi melalui operasi pasar hingga melakukan impor beras terlepas dari gejolak politik dalam negeri saat ini. Tujuan dari operasi pasar tersebut yakni untuk menstabilkan harga sehingga harga bisa terkerek untuk kembali ke semula dan stok beras pun bisa aman.

“Langkah itu bisa efektif hanya masa periode tertentu, harus dipikirkan masa jangka panjangnya karena ini meyangkut dari hulu ke hilir,” katanya. Impor beras, sambungnya, juga perlu diperhatikan aliran masuknya demi menjaga stok kebutuhan pangan di pasaran.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU