Lampaui Rp565 Triliun, Investasi Industri Nonmigas di Indonesia Naik Tajam Selama 10 Tahun

author Eka Ratna Sari

- Pewarta

Jumat, 16 Feb 2024 14:12 WIB

Lampaui Rp565 Triliun, Investasi Industri Nonmigas di Indonesia Naik Tajam Selama 10 Tahun

Jakarta (optika.id) - Indonesia tetap menjadi negara yang diminati oleh investor global untuk mengembangkan usaha di sektor industri. Hal ini dikatakan oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, yang menyebutkan bahwa realisasi investasi di sektor industri pengolahan nonmigas meningkat selama periode 2014-2023.

"Artinya, para investor masih melihat Indonesia sebagai lokasi yang sangat menarik dan menguntungkan untuk bisnisnya, ujarnya dalam keterangan yang dikutip Jumat (16/2/2024).

Baca Juga: Pertemuan Tertutup Jokowi dan Prabowo: Momen Penting di Solo

Peningkatan investasi ini juga didorong oleh kebijakan-kebijakan pemerintah yang mendukung iklim usaha, seperti kemudahan izin dan insentif. Jika dibandingkan dengan tahun 2014, nilai investasi di sektor industri pengolahan nonmigas melonjak dari Rp186,79 triliun menjadi Rp565,25 triliun di tahun 2023.

Secara kumulatif, realisasi investasi di sektor industri pengolahan nonmigas selama 10 tahun (periode 2014-2023) sebesar Rp3.031,85 triliun, papar Agus.

Baca Juga: Aneh! Jelang Lengser Kepuasan Terhadap Jokowi Tinggi, tapi Negara Bakal Ambruk

Meski di tengah pandemi Covid-19, investor tetap percaya diri untuk berinvestasi di Indonesia. Ini terlihat dari kenaikan nilai investasi di sektor industri manufaktur yang signifikan dari tahun 2019 hingga 2023.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Investasi di sektor industri pada tahun 2019 sebesar Rp213,44 triliun, naik menjadi Rp259,28 triliun di tahun 2020, naik lagi sebesar Rp307,58 triliun di tahun 2022, dan melonjak hingga Rp457,60 pada triliun tahun 2022, jelas Agus.

Baca Juga: Dosa-dosa Jokowi

Dari sisi pertumbuhannya, investasi di sektor industri manufaktur tercatat paling tinggi pada tahun 2021-2023, yaitu mencapai 48,77 persen. Kemudian diikuti oleh tahun 2015-2016, yang tumbuh sebesar 39,18 persen, dan tahun 2014-2015, yang tumbuh sebesar 24,22 persen.

Agus optimistis, peningkatan investasi ini berkaitan dengan kebijakan pemerintah untuk mendorong hilirisasi sumber daya alam, terutama sektor pertambangan. Ia mengatakan, hal ini menunjukkan bahwa pemerintah konsisten untuk mendorong pembangunan industri hilir yang dapat meningkatkan daya saing manufaktur Indonesia.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU