Surabaya (optika.id) - Korban meninggal dunia dari petugas penyelenggara Pemilu 2024, baik tingkat PPS, PPK hingga Linmas, di Jawa Timur (Jatim) kembali bertambah. Kini jumlah yang meninggal dunia mencapai 80 orang. Dimana jumlah tersebut merupakan data laporan yang masuk ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur hingga 25 Februari 2024, Selasa (27/2/2024).
Awalnya KPU Jatim menyebut petugas yang dilaporkan gugur mencapai 30 orang. Namun dari laporan terakhir sesuai dengan masa tugas kerja KPPS ternyata bertambah menjadi 80 orang, kata Komisioner KPU Jatim Eka Wisnu Wardhana.
Baca Juga: Pengamat Sebut Elektoral Demokrasi Indonesia Sedang Bermasalah!
Para petugas ini meninggal terhitung hingga hari ini sejak pemungutan suara 14 Februari 2024.
"Per tanggal 25 Februari 2024, batas akhir masa kerja KPPS, itu ada 80 penyelenggara yang meninggal," kata Wisnu saat dikonfirmasi, Senin (26/2).
Baca Juga: Gagal Maju Pilgub Jadi Hal Untung bagi Anies, Kok Bisa?
Rincian petugas yang gugur terdiri dari Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Panitia Pemungutan Suara (PPS) tingkat desa, Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih), kemudian KPPS, petugas PPS, linmas dan sekretariat PPS.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ada berbagai faktor penyebab meninggalnya 80 petugas sewaktu menjalankan tugasnya. Wisnu merinci banyak petugas menderita sakit, mulai dari hipertensi, diabetes hingga serangan jantung. Kemudian juga ada faktor kelalaian seperti tersengat listrik microphone di TPS hingga meninggal dunia, serta mengalami kecelakaan lalu lintas.
Baca Juga: Besok, PDI-Perjuangan Akan Usung Risma Jadi Kandidat Cagub Jatim
"Sakit dan kecelakaan. Di laporan itu ada yang serangan jantung, ada kelelahan, ada diabetes, ada kecelakaan lalu lintas, hipertensi, dan kelelahan," terang Wisnu.
Wisnu menyebut Jember menjadi daerah yang mengalami kematian petugas TPS terbanyak di Jatim. Di kabupaten ini tercatat ada sembilan petugas meninggal dunia. Meski begitu, Wisnu menyebut jumlah petugas TPS yang meninggal saat gelaran Pemilu 2024 ini masih lebih rendah dibanding Pemilu 2019 silam. Kini pihak KPU Jatim tengah melakukan proses pendataan dan verifikasi kepada ahli waris untuk pemberian santunan. Beberapa ahli waris di antaranya, sudah menerima bantuan.
Editor : Pahlevi