Surabaya (optika.id) - COO Jobstreet Indonesia by SEEK, Varun Mehta menjabarkan ada empat sektor yang saat ini mengalami pertumbuhan tenaga kerja sangat pesat. Yakni sektor manufaktur, travel, hospitality atau pelayanan, dan perusahaan yang melakukan integrase dengan perusahaan lainnya.
"Tren ini sudah terlihat mulai dari tahun 2023 di mana kita melihat sektor-sektor yang paling newbie saat pandemi itu sudah mulai jadi sektor yang fastest growing," kata Varun dalam keterangan resminya, dikutip Optika.id, Rabu (28/2/2024).
Baca Juga: PT Gajah Tunggal Buka Lowongan Kerja
Berdasarkan catatan, dia menyebut ada beberapa perusahaan dari empat kategori di atas yang cenderung mempunyai pertumbuhan tenaga kerja karena adanya investasi yang melimpah apalagi bagi mereka yang melakukan konversi dari konvensional ke digitalisasi.
Apalagi, imbuhnya, Indonesia juga kerap berkaca pada negara barat dan Eropa ketika menerapkan teknologi. Alasannya adalah, sumber investasi biasanya akan datang dari negara-negara tersebut.
"Kita melihat tren itu untuk Indonesia juga, apalagi dengan konsep adanya data dan AI, demand untuk tenaga kerja seperti engineer akan menjadi salah satu yang paling dibutuhkan," ujar dia.
Jika dibandingkan dengan seluruh negara di Asia Tenggara, Australia dan New Zealand, Varun menyebut jika Indonesia merupakan negara dengan pertumbuhan tenaga kerja tertinggi.
Dikutip dari laporan eksklusif terbaru dari Jobstreet by SEEK yang bertajuk Rekrutmen, Kompensasi, dan Manfaat 2024, pasar kerja Indonesia memiliki momentum yang positif memasuki tahun 2024 ini dengan antisipasi peningkatan aktivitas perekrutan, stabilitas tenaga kerja yang lebih baik, hingga praktik-praktik di tempat kerja yang terus berkembang.
Dalam laporan tersebut, disebutkan bahwa banyak perusahaan yang melihat jika tahun 2024 ini merupakan momentum yang tepat untuk melakukan perekrutan karyawan, dan emmberikan peluang baik bagi mereka yang sedang mencari tenaga professional yang ahli.
Baca Juga: Rekrutmen Dosen Tetap Non PNS ITS
Pada semester I/2024 ini, sebanyak 45% perekrut yakin tenaga kerja akan jauh lebih aktif dibandingkan periode sebelumnya. Kemudian, sebanyak 44% perekrut merasa optimis jika pasar tenaga kerja akan lebih aktif pada semester selanjutnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Rinciannya yakni sebanyak 55% perusahaan berencana untuk memperbanyak jumlah karyawan. Sementara 34% perusahaan akan mempertahankan jumlah karyawannya saat ini.
"Hal tersebut mengindikasikan adanya kebutuhan yang semakin besar bagi perusahaan untuk dapat terhubung secara lebih efektif dengan para talenta di Indonesia dan Asia Pasifik," ucap Varun.
Hal itu menurut Varun juga selaras dengan data dari Jobstreet by SEEK yang menunjukkan adanya perusahaan yang mulai terbiasa menerapkan pola kerja hybrid bagi karyawannya.
Baca Juga: PT Loreal Indonesia buka lowongan kerja untuk lulusan SMA/SMK Sederajat
Lebih lanjut, melihat perkembangan itu Varun mengatakan jika berbagai fitur di SEEK bisa membantu bagi para perekrut untuk mengatasi berbagai tantangan ini di tahun mendatang serta merencanakan tenaga kerja mereka di masa depan dengan lebih baik.
Setelah Covid-19, data pengangguran menurun menjadi 5.3n dalam setiap lowongan kerja yang dibuka, ada peningkatan pengajuan lamaran pekerjaan sebesar 24%.
"Hal tersebut menunjukkan bahwa adanya peningkatan aktivitas perekrutan dan daya saing pencari kerja," ungkap dia.
Editor : Pahlevi