Jakarta (optika.id) - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menginginkan Presiden Joko Widodo bisa menjadi sosok yang berada di atas semua partai politik.
Termasuk sebagai sosok yang mempersatukan atau menjembatani kepentingan partai-partai politik yang mau melanjutkan atau punya visi yang sama menuju Indonesia Emas.
Baca Juga: Bahlil Resmi Akan Daftar Jadi Ketum Golkar!
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia mengakui dalam internal Koalisi Indonesia Maju (KIM) ada wacana agar koalisi menjadi permanen.
Doli menjelaskan wacana KIM menjadi koalisi permanen tidak terlepas dari agenda politik ke depan.
Seperti Pilkada serta perjalanan pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, jika ditetapkan sebagai presiden dan wakil presiden terpilih.
"Kalau memang koalisi ini bisa dirawat dengan baik, ini kan modal untuk kemudian bisa menjaga stabilitas politik di parlemen, paling tidak komunikasi antara DPR dengan pemerintah, sehingga peluang-peluang itu bisa jalan," ujar Doli di program Kompas Petang, Senin (11/3/2024).
Baca Juga: Golkar Buka Opsi Jokowi Jadi Ketua Dewan Pembina Partai
Doli menambahkan apakah nantinya koalisi permanen dipimpin oleh Jokowi, hal tersebut belum dibicarakan lebih jauh.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut Doli dalam periode ini Jokowi sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan, tentu berada di atas semua golongan, kepentingan termasuk partai politik.
Namun jika pemerintahan selanjutnya dipimpin Prabowo-Gibran, maka Prabowo secara politik merupakan pemimpin Koalisi Indonesia Maju.
Baca Juga: Idrus Marham: Ada Aspirasi Hampir Sepakat Bahlil Ketum Golkar!
Untuk keterlibatan Jokowi di pemerintahan Prabowo, tentu kewenangan Prabowo sebagai presiden dan sebagai pemimpin KIM.
"Kalau resmi Pak Prabowo jadi presiden, saya juga yakin Pak Jokowi paham menempatkan diri, bagaimana Pak Jokowi juga bisa ikut membantu di mana pun posisinya. Soal posisinya di mana, formal atau informal, itu tergantung Pak Prabowo sebagai presiden terpilih," ujar Doli.
Editor : Pahlevi