Surabaya (optika.id) - Gubernur Jawa Timur 2019-2024 Khofifah Indar Parawansa berharap mudik yang telah dilaksanakan masyarakat bisa menumbuhkan motivasi dan semangat untuk terus berkarya ke depan.
"Setelah satu bulan Ramadhan kemudian melaksanakan mudik dan bersilaturahmi, kini saatnya kembali ke rutinitas sehari-hari," kata Khofifah dalam keterangan resmi yang diterima di Surabaya, Senin, (15/4/2024).
Baca Juga: Aven Januar: Terbukti, Program Pengentasan Kemiskinan Khofifah Berjalan Efektif
Apalagi, kata Khofifah, tradisi tahunan setiap menjelang Hari Raya Idul Fitri merupakan sarana melepas penat rutinitas harian dengan bertemu dengan sanak saudara di kampung halaman.
Karena itu, kata dia bagi para pelajar supaya terus belajar mengasa pengetahuannya. Sedangkan untuk pekerja, agar rajin berinovasi di bidang masing-masing.
"Kembali semangat untuk menggapai cita-cita dan sampai jumpa dengan Ramadhan dan Lebaran tahun mendatang," ujarnya melansir Antara.
Sementara, Ketua PP Muslimat Nahdlatul Ulama itu juga mengapresiasi kinerja pengamanan yang dilakukan oleh seluruh pemangku kebijakan di wilayah setempat.
Baca Juga: Kata Para Ahli Soal Peluang Khofifah, Risma dan Luluk di Pilgub Jatim
Sebab, selama berjalannya masa mudik Lebaran 2024 tidak ditemukan gangguan keamanan dalam skala masif di wilayah setempat. Masyarakat bisa menikmati mudik dengan penuh keceriaan dan kebahagiaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
"Semua pasti telah berupaya maksimal untuk mewujudkan mudik balik Jawa Timur yang aman, lancar dan tak terkendala," ujarnya.
Berdasarkan data dari Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia menyebutkan bahwa perputaran uang selama libur Lebaran yang diperkirakan mencapai Rp157,3 triliun. Yang mana sekitar 60 persen perputaran itu beredar di Pulau Jawa yang menjadi tujuan mudik saat Lebaran.
Baca Juga: Pilkada Jatim Cetak Sejarah Baru, Tiga Srikandi Politik Bertarung Merebut Jatim I
Populasi yang mencapai 62 persen dari jumlah penduduk, daerah-daerah yang menjadi tujuan utama mudik, seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Yogyakarta, Banten, dan Jabodetabek disebut paling merasakan perputaran uang tersebut.
Dia berharap kondusifitas bisa memberikan dampak positif bagi pertumbuhan perekonomian masyarakat Jawa Timur.
"Ekonomi di kabupaten kota di seluruh Jatim bisa ikut terungkit," ucap mantan Menteri Sosial Republik Indonesia ini.
Editor : Pahlevi