Solo (optika.id) - Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka merespons sikap Partai Gelorayang menolak kehadiran Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam koalisi yang mendukung pemerintahannya bersama Presiden terpilih Prabowo Subianto.
Gibran menyebut seluruh keputusan terkait partai mana saja yang bergabung dengan koalisi, berada di tangan Prabowo.
Baca Juga: Menteri Kabinet Merah Putih Prabowo Subianto, Siapa Saja?
"Keputusannya nunggu Pak Presiden terpilih. Ya waktunya masih panjang (PKS untuk gabung), kata Gibran di Solo, Jawa Tengah, Kamis (2/5/2024), seperti dikutip dari TribunSolo.
Menurut dia, kini belum ada keputusan yang tetap, karena dinamika pembentukan koalisi masih amat cair.
Ya untuk sekarang semuanya masih cair. Dibicarakan nanti lagi, katanya.
Ia mengaku ingin merangkul sebanyak mungkin partai politik (parpol) dalam pemerintahannya nanti.
Baca Juga: Prabowo-Gibran akan Dilantik Hari Ini, Apa Isi Sumpahnya?
Semuanya dirangkul. Semuanya kita anggap teman. Masih cair. Tenang aja. Baik-baik banget (koalisi). Enggak. Santai aja. Semuanya baik-baik aja, katanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Gelora Mahfuz Sidik mengatakan pihaknya menolak bila PKS bergabung ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mengusung pemerintahan Prabowo-Gibran.
Menurut dia, PKS kerap menyerang dalam proses kampanye Prabowo-Gibran, sehingga tak elok bila mereka masuk ke dalam koalisi.
Baca Juga: Pengamat Sebut Elektoral Demokrasi Indonesia Sedang Bermasalah!
"Seingat saya selama proses kampanye, di kalangan PKS banyak muncul narasi sangat ideologis dalam menyerang sosok Prabowo-Gibran," kata Mahfuz dalam keterangannya, Minggu (28/4/2024).
"Jika sekarang PKS mau merapat karena alasan proses politik sudah selesai, apa segampang itu PKS bermain narasi ideologisnya? Apa kata pendukung fanatiknya? Sepertinya ada pembelahan sikap antara elite PKS dan massa pendukungnya," ujarnya.
Editor : Pahlevi