Masyarakat Maritim Surabaya Sampaikan Aspirasi ke Wawali Armuji, Apa Isinya?

Surabaya (optika.id) - Menurut PT Granting Jaya, Proyek Reklamasi adalah Upaya penambahan kesejahteraan bagi nelayan dan petambak. Maka yang dimaksud hal tersebut yang diperoleh apa saja?

"Bila reklamasi dianggap dapat menyerap lapangan pekerjaan untuk nelayan, maka profesi nelayan bersama budayanya akan sirna. Belum pula ketahanan pangan di basis hasil laut akan berkurang. Dampaknya surabaya hanya sebagai masyarakat konsumtif dan berbiaya mahal terhadap kebutuhan hasil laut di wilayah sekitarnya," ujar Heru Boediarto dalam keterangannya di Surabaya, Senin, (29/7/2024).

Dengan adanya reklamasi tersebut akan menghalangi laju debit air dari kota ke laut. Apakah hal ini tidak menimbulkan masalah di kala curah hujan tinggi?

Terlebih, keberadaan lumpur yg menjadi area reklamasi adalah habitat kerang yng menjadi sumber mata pencaharian nelayan. "Tanpa adanya reklamasi wilayah di pantai kenjeran, muara sungai medokan, gunung anyar adalah tempat berkumpulnya sampah. Kalau angin Barat aliran sampah dari laut Jawa akan mengalir ke selat Bali. Kalo angin timur dari selat bali ke laut Jawa. Maka dengan adanya reklamasi tersebut yg akan menerima timbunan sampah ini adalah di sekitar tepi daratan reklamasi, termasuk Karang kletak, karang pinggir dan aliran muara ke area mangrove dan tambak," terang dia.

Lantas, kerusakan lingkungan di TPA laut yang baru menjadi tanggung jawab siapa? Bila proyek PSN SWL ini selalu dikatakan membawa kesejahteraan rakyat, maka kami perlu meminta bukti kajian peningkatan kesejahteraan tersebut.

"Kami meyakini bahwa proyek Reklamasi tersebut akan menimbulkan kerusakan ekologi dan ekosistem laut yg berjangka panjang dan sitematis. Biaya pengembalian kerusakan tersebut sangat tinggi dan anak cucu pun tak mampu mengembalikannya," bebernya.

Terkait penolakan ini, kami meyakini reklamasi lebih didasari kecintaan kami terhadap kelestarian Surabaya sebagai kota Water Front City yang ramah lingkungan, peduli terhadap ekosistem dan punya ketahanan pangan agro maritim yang baik.

Editor : Pahlevi