Optika.id-Universitas Muhammadiyah Kupang (UMK) menjadi saksi sejarah saat Tanwir dan Resepsi Milad ke-112 Muhammadiyah digelar selama tiga hari, mulai Rabu, 4 Desember 2024, hingga Jumat, 6 Desember 2024.
Acara ini dibuka secara langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, di tengah kehadiran tokoh-tokoh nasional dan menteri kabinet.
Baca Juga: Kado Awal Tahun: UMP Naik 6,5 Persen, Kesejahteraan Guru Meningkat Signifikan di 2025
Muhammadiyah Ada di Mana-Mana
Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menggarisbawahi kontribusi besar Muhammadiyah dalam membangun bangsa, baik di bidang pendidikan, kesehatan, maupun kepemimpinan.
Perlu diketahui, Presiden pertama dan kedua Republik Indonesia juga memiliki keterkaitan dengan Muhammadiyah. Presiden Soekarno pernah menjadi pengurus Muhammadiyah, dan Ibu Fatmawati berasal dari keluarga pimpinan Muhammadiyah di Bengkulu. Pak Harto pun adalah lulusan SD dan SMP Muhammadiyah, ungkap Prabowo.
Presiden juga berbagi cerita bahwa selama masa kepemimpinan Presiden Soeharto, banyak pihak yang memperhatikan besarnya peran Muhammadiyah dalam melahirkan kader-kader berkualitas.
Keberhasilan Muhammadiyah mendidik dan membesarkan kader membuat Muhammadiyah ada di mana-mana, dari kiri, kanan, hingga tengah. Ketika saya undang partai untuk koalisi, banyak yang bisik-bisik, Itu Muhammadiyah, tutur Prabowo dengan nada kagum.
Prabowo juga memuji capaian Muhammadiyah dalam pengelolaan institusi pendidikan dan kesehatan yang menjadi kunci kebangkitan bangsa.
Baca Juga: Rezim Gemoy Tapi Duit Cupet
Hingga saat ini, Muhammadiyah memiliki 167 perguruan tinggi, 126 rumah sakit, 231 klinik, 5.345 sekolah dan madrasah, serta 440 pesantren."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
"Jaringan Muhammadiyah juga telah merambah dunia internasional. Bahkan, Muhammadiyah baru saja membeli gedung di Madrid, Spanyol, yang sedang direnovasi menjadi masjid besar, jelas Prabowo.
Menurutnya, Muhammadiyah tidak hanya berdakwah, tetapi juga menanamkan nilai-nilai patriotisme dan cinta tanah air, yang telah melahirkan pemimpin-pemimpin luar biasa.
Ia menyoroti bahwa Panglima Besar TNI pertama, Jenderal Soedirman, adalah kepala sekolah SMA Muhammadiyah di Purwokerto.
Baca Juga: Prabowo Hadiri KTT G20 Brasil, Fokus pada Isu Global
Prabowo juga mengapresiasi inovasi dan keberanian Muhammadiyah dalam menghadirkan perubahan konkret, seperti groundbreaking Rumah Sakit Pendidikan di Universitas Muhammadiyah Kupang.
Pendidikan dan kesehatan adalah kunci kebangkitan suatu bangsa. Muhammadiyah sangat cepat mengambil peran ini, ujarnya.
Pidato Presiden Prabowo menggambarkan Muhammadiyah sebagai organisasi yang tidak hanya menyentuh aspek keagamaan, tetapi juga menjadi motor perubahan sosial, pendidikan, kesehatan, dan patriotisme. (*)
Penulis Alfain Jalaluddin Ramadlan
Editor : Pahlevi