Optika.id, Surabaya - Universitas Airlangga Surabaya memberikan anugerah doktor kehormatan (honoris causa) kepada mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan.
Rektor Unair , Prof. Mohammad Nasih mengatakan, pihaknya sangat selektif dan memiliki standar penilaian dalam memberikan penganugerahan gelar Honoris Causa.
Baca Juga: Rektor Unair Cabut Pembekuan BEM FISIP: Kebebasan Berpendapat Tetap Terjaga
Jonan merupakan orang kelima yang dianugerahi doktor kehormatan Unair. Pemberian doktor HC kepada Jonan setelah dilakukan penilaian kinerja selama menjabat sebagai Dirut PT KAI, Menteri Perhubungan hingga Menteri ESDM.
"Ini sudah empat sampai lima tahun yang lalu kita mulai menimbang beliau untuk mendapatkan doktor honoris causa,. Prosesnya yang sangat lama kita nilai dari berbagai macam prestasi dan kebersamaan dalam berdiskusi," katanya usai prosesi penganugerahan di Surabaya, Selasa (23/11/2021)
Begitu pula saat menjabat sebagai Menteri Perhubungan dan ESDM, Jonan dinilai mempunyai banyak karya yang sudah dipersembahkan untuk bangsa dan negara, juga kemanusiaan.
"Penilaian dilakukan dari berbagai tahapan pekerjaan, mulai dari kereta api yang sebenarnya bukan hanya urusan teknis tapi juga urusan manajerial, kepemimpinan dan aspek ilmiahnya, beliau mempunyai karya yang luar biasa," ujar Nasih.
Setelah melakukan penilaian, Unair membentuk tim ad-hoc termasuk promotor. Jonan pun diminta menuliskan pengalaman dan karyanya dalam sebuah disertasi untuk kemudian diuji.
"Kemudian kita pandang layak, paling tidak di awal-awal pandemi sudah kita mulai. Kemudian mau kita kukuhkan ada pandemi, nunggu sampai sekarang ada penganugerahan doktor honoris causa," katanya.
Baca Juga: Pimnas Ke-37 di Unair Diikuti Lebih dari 3000 Peserta
Prof. Nasih menegaskan, secara akademik Jonan mempunyai kapasitas yang luar biasa. Selain itu kegemarannya membaca dan lainnya menjadi nilai tambah untuk Jonan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
"Beliau kekurangannya tidak menuliskan dalam bentuk disertasi waktu itu. Kemudian kita bantu dengan para promotor untuk bisa membuat karya yang memenuhi standar kaidah ilmiah tertentu, jadilah disertasi dan hari ini kami kukuhkan," ujar Prof. Nasih.
Ia juga menegaskan membuka semua kemungkinan dan kesempatan kepada siapapun yang memiliki karya yang luar biasa kepada masyarakat, bangsa dan negara Indonesia dalam penilaian anugerahan gelar Honoris Causa.
"Tidak tertutup kemungkinan kalau ada putra putri terbaik bangsa yang mempunyai karya luar biasa untuk dipertimbangkan mendapat doktor honoris causa dari Unair," tegasnya.
Baca Juga: Lamongan Terus Tingkatkan Mutu Pendidikan dengan Akuntabilitas Dana
Reporter: Jeni Maulidina
Editor: Amrizal
Editor : Pahlevi