Optika.id-Pemerintah inggris melalui Kementerian Persemakmuran dan pembangunan luar Negeri mendanai proyek program kota masa depan global (Global Future City Programme). Program ini adalah program inisiasi yang diprakarsai pemerintah inggris bekerja sama dengan Bappenas dan Pemkot Surabaya.
Di Indonesia sendiri ada 2 kota yang mengikuti program ini, selain Surabaya kota Bandung juga mengikuti program ini. Khusus Surabaya program ini bukan hanya untuk memajukan berbagai sektor. Tapi juga memberikan dukungan serta perhatian bagi penyandang disabilitas yang ada di Surabaya.
Baca Juga: Banjir Parah di Greges Timur, Warga Desak Penanganan Cepat
Pembangunan di berbagai sektor memang akan terus dilakukan. Ekonomi, perdagangan, investasi dan kesiap siagaan mitigasi bencana. Yang tidak kalah pentingnya adalah dukungan bagi para penyandang disabilitas, terang Aulia Rahman bidang komunikasi Future Cities,mott MacDonald Indonesia, Kamis (2/12/2021).
Pada hari kamis 2/12/2021 ini menurut Aulia secara khusus juga menyambut adanya hari Disabilitas Nasional, telah digelar beberapa kegiatan yang melibatkan anak anak disabilitas Netra dari Sekolah Luar Biasa(SLB) dari Yayasan Pendidikan Anak Buta(YPAB). Salah satunya dengan melakukan kegiatan simulasi gempa atau bencana gempa yang memungkinkan terjadi di kota Surabaya.
Harapannya, masyarakat khususnya para perempuan dan anak-anak disabilitas termasuk disabilitas netra ini dapat merespon dengan benar ketika bencana terjadi. Karena ini juga bagian dari pelaksanaan program Kota Masa Depan Global. Ini penting, tambah alumni Universitas Airlangga tersebut.
Duta besar Inggris untuk Indonesia Dan Timor Leste turut hadir di Sekolah Luar Biasa YPAB Surabaya Untuk Menyaksikan Simulasi pelaksanaan evakuasi pada bencana atau kegempaan bagi anak anak atau perempuan penyandang disabilitas.
Apa Itu Program GFCP?
Optika.id mencoba mencari tahu apa itu program GFCP, dan berikut rangkuman Optika.id tentang program GFCP
Baca Juga: Haedar Nashir Hadiri Milad Seabad RS PKU Muhammadiyah Surabaya
Program GFCP adalah Program pemerintah Inggris yang bertujuan untuk membantu mendorong pertumbuhan ekonomi di negara-negara berkembang. Prioritasnya yang luas mencakup peningkatan iklim bisnis, daya saing dan operasi pasar, reformasi sektor energi dan keuangan, dan dalam meningkatkan kemampuan Pemerintah untuk mengatasi korupsi. Program ini sendiri dimulai pada tahun 2015 dengan diadakannya dana pemakmuran oleh pemerintah Inggris.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tujuan lainnya juga adalah untuk menghadapi tantangan besar seperti urbanisasi yang cepat, perubahan iklim dan ketimpangan yang tinggi dan terus-menerus yang dapat menurunkan prospek pertumbuhan jangka panjang, termasuk di negara-negara berpenghasilan menengah di mana mayoritas penduduk miskin kota tinggal. Dengan adanya dana Kemakmuran ini inggris bisa mendukung pertumbuhan negara berkembang secara luas dan inklusif yang bertujuan untuk mengurangi kemiskinan agar pembangunan bisa berlanjut ke tahap yang lebih modern.
Untuk mewujudkan hal tersebut,program ini terkonsentrasi melakukan pembangunan khususnya berdasarkan tiga pilar tematik: perencanaan kota, transportasi dan ketahanan. Program ini juga akan menciptakan peluang bisnis jangka pendek dan jangka panjang yang signifikan di pasar yang sedang berkembang.
Dalam hal ini sudah ada 19 kota dari 10 negara yang tercatat mendapatkan dana dari program GFCP, di asia tenggara sendiri ada 6 negara yang mengikuti program ini yaitu indonesia (Surabaya,Bandung), Malaysia (Iskandar Muda, Melaka), Myanmar (Yangon), Filipina (Cebu,New Clark City), Thailand (Bangkok), Vietnam (Ho Chi Minh City).
Baca Juga: Pilwali Surabaya, Eri Cahyadi-Armuji Akan Melawan Kotak Kosong?
Reporter: Angga Kurnia Putra
Editor: Amrizal
Editor : Pahlevi