Optika.Id, Pasuruan - Ramai petisi dilaman www.change.org berisi protes perubahaan SMA Negeri 1 Bangil menjadi SMAN 1 Taruna Madani. Hingga berita ini diturunkan Petisi tersebut sudah ditandatangani 3.044 orang.
Petisi yang berjudul KEMBALIKAN SMA NEGERI 1 BANGIL KAMI !!!! digagas oleh alumni SMA Negeri 1 Bangil. Petisi tersebut ditujukan kepada Gubernur Khofifah Indar Parawansa, Mendikbudristek Nadiem Makarim, Presiden Joko Widodo, Bupati Pasuruan, dan Camat Bangil.
Baca Juga: Aven Januar: Terbukti, Program Pengentasan Kemiskinan Khofifah Berjalan Efektif
Dalam petisi tersebut terdapat poin-poin protes terhadap sekolah yang baru saja diresmikan oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pada 23 November 2021 lalu.
Tanpa ada sosialisasi yang jelas, tanpa ada penjelasan yang jelas, terkait konsepnya, biaya pendidikannya, PPDB nya, semua seakan ditutupi dari masyarakat luas agar proyek ini bisa disetujui oleh Pemerintah Provinsi Jatim, tulis petisi tersebut seperti dikutip Optika.id, Rabu, (30/12/2021).
Mereka mempertanyakan Dengan adanya SMAN 1 Taruna Madani ke mana anak-anak Bangil akan sekolah. Pasalnya SMANBA satu-satunya sekolah jenjang menengah atas negeri yang berada di Ibu Kota Kabupaten Pasuruan itu.
SMAN 1 Bangil yang 90 persen harus memprioritaskan penerimaan warga Bangil dan sekitarnya (sesuai aturan Permendikbud No.1 Tahun 2021), diubah menjadi SMAN TARUNA MADANI JATIM yang bisa menerima siswa baru dari daerah mana saja, memanfaatkan celah aturan Sekolah Asrama agar bisa terhindar dari kewajiban PPDB Zonasi, ujar petisi tersebut
Warga Bangil akan kesulitan menyekolahkan anaknya ke sana. Jika pun terpaksa harus ke sekolah lain seperti Pandaan atau Beji, terkendala zonasi.
Petisi tersebut mengungkap Biaya pendidikan 1 Taruna Madani mahal karena menerapkan boarding school atau asrama. Namun, menurut pembuat petisi biaya tidak masuk untuk kantong warga Bangil.
Baca Juga: Kata Para Ahli Soal Peluang Khofifah, Risma dan Luluk di Pilgub Jatim
Biaya pendidikan SMAN 1 Taruna Madani, SPP atau iuran bulanan Rp2,5 juta perbulan yang harus dibayar setiap tiga bulan atau enam bulan di awal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Padahal di daerah Bangil masih banyak orang yang kadang bekerja hari ini hanya untuk hidup keesokan harinya, SEKOLAH MAHAL untuk siapa?, sambung petisi tersebut.
Aturan masuk juga menjadi sorotan, mereka menilai aturan diskriminatif. Mulai dari memasukkan syarat minimal tinggi badan, berat badan proporsional.
Baca Juga: Pilkada Jatim Cetak Sejarah Baru, Tiga Srikandi Politik Bertarung Merebut Jatim I
Reporter: Jenik Mauliddina
Editor: Amrizal
Editor : Pahlevi