Kepala Otoritas IKN Berharap Masyarakat Bisa 'Urunan' Bangun Ibu Kota Negara

author Seno

- Pewarta

Rabu, 30 Mar 2022 03:07 WIB

Kepala Otoritas IKN Berharap Masyarakat Bisa 'Urunan' Bangun Ibu Kota Negara

i

FB_IMG_1643288585588

Optika.id - Kepala Otoritas IKN (Ibu Kota Negara) Nusantara Bambang Susantono berharap masyarakat Indonesia bisa urunan atau patungan untuk membiayai pembangunan IKN Nusantara di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (29/3/2022).

Pemerintah menganggarkan kebutuhan pembangunan IKN mencapai Rp466 triliun. Sumber pendanaan diambil dari APBN sebesar Rp89,4 triliun.

Baca Juga: Resmi, Budi Gunawan Dicopot dari Kepala BIN: Muhammad Herindra Siap Gantikan Mulai 21 Oktober

Sementara dari jalur kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) berkisar jumlahnya mencapai Rp253,4 triliun.

Untuk menutupi sisanya, pemerintah merencanakan pembiayaan yang bersumber dari pihak swasta atau masyarakat sebanyak Rp123,2 triliun.

Bambang mengatakan masyarakat bisa urunan atau patungan dalam skala tertentu untuk ikut serta di dalam pembangunan berbagai macam fasilitas di IKN.

Menurut Bambang, dukungan materi dari berbagai pihak sangat penting. Sebab, membangun kota tidak akan sebentar. Pembangunan IKN merupakan langkah panjang yang membutuhkan waktu 15 sampai 20 tahun ke depan.

Kita punya perencanaan hingga 2045, ini tentu saja membutuhkan support pembiayaan dari berbagai elemen masyarakat, kata Bambang dikutip dari Antara, Selasa (29/3/2022).

Dia melanjutkan, iuran masyarakat ini bahkan sudah tertulis dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang IKN.

Di dalamnya disebutkan dana pembangunan IKN akan dikucurkan dari APBN, APBD, Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), dan dari kalangan masyarakat.

Anjuran iuran ini utamanya bagi orang-orang Indonesia yang berada di luar negeri dan ingin memiliki rumah diaspora di IKN.

"Kalau mereka ingin mempunyai rumah diaspora akan kami fasilitasi sejauh desain dan hal-hal yang prinsip untuk menjaga keharmonisan rancang bangun dari kota, soal biaya mereka harus cari sendiri, ujar Bambang.

Hal-hal seperti itu, menurut Bambang, merupakan inisiatif dari masyarakat yang baik. Iuran akan didukung dengan adanya badan baru khusus untuk kerjasama dengan mitra swasta dan masyarakat.

"Istilahnya agile. Pemerintahan sebagai regulator dan juga sebagai manajemen perkotaan, sedangkan di bawahnya nanti akan ada satu badan usaha yang diharapkan lincah bekerja sama dengan berbagai mitra swasta dan masyarakat, ucapnya.

IKN mencakup wilayah daratan seluas sekitar 256.142 hektar dan wilayah perairan laut seluas sekitar 68.189 hektar di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara.

Berdampak pada Kenaikan Pajak

Sebelumnya, Rocky Gerung menyebut, pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dinilai berdampak pada kenaikan sejumlah harga bahan pokok.

Sumber pendanaan IKN Nusantara yang masih belum terkumpul disebut menyebabkan Pemerintah bakal menaikkan tarif berbagai pajak.

Pemerintah pun dinilai tidak mampu dalam membiayai 'ambisinya' membangun Ibu Kota baru tersebut. Diketahui, PPN pun akan naik menjadi 11 persen pada tanggal 1 April 2022.

Kepala Otorita IKN Nusantara, Bambang Susantono bahkan membuka opsi urunan dari masyarakat untuk mendanai pembangunan ibu kota baru.

Baca Juga: Rocky Gerung: Senyum Megawati Terlihat Jelas Sedang Terintimidasi!

Melihat hal itu, Rocky Gerung pun mempertanyakan kondisi kas negara sehingga masyarakat juga harus ikut urunan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

"Dan itu mungkin juga yang menyebabkan tarif pajaknya akan dinaikan 11 persen, PPn atau apa," kata Rocky Gerung seperti dikutip Optika.id dari channel YouTube-nya Rocky Gerung Official, Selasa (29/3/2022). Dia mengatakan akibat permasalahan tersebut, sejumlah harga kebutuhan pokok akan naik.

"Pasti akan terjadi banyak kenaikan mulai dari kebutuhan pokok sampai hal-hal yang akan dinaikan pajaknya," ujar Rocky. Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa Pemerintah kesulitan untuk membiayai ambisinya.

"Jadi kelihatan bahwa Pemerintah memang kesulitan, tidak punya kapasitas untuk membiayai ambisinya," katanya.

Dia mengatakan, ketidakmampuan pemerintah membiayai ambisinya itu membuat mereka meminta urunan dari rakyat.

"Ini kan karena dia punya ambisi, karena dia nggak biayai, sekarang minta urunan dari rakyat. Loh kan, rakyat bilang kan gue udah urunan, ya kita udah nyumbang setiap Bupati udah nyumbang air sama tanah, apa kurangnya?" sindir Rocky.

Pembangunan IKN Dapat Momentum

Sementara itu, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Polisi (Purn.) Prof. Dr. Budi Gunawan mengatakan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara justru mendapat momentum.

"Pertama, endemi yang tidak termitigasi bisa kembali berubah menjadi pandemi. Kedua, kajian para pakar menyimpulkan, Covid-19 tidak akan menjadi pandemi. Terakhir, gaya hidup manusia, cara mereka memperlakukan alam, serta dampak perubahan iklim yang semakin terasa, sangat rentan memicu munculnya virus atau biopatogen lain yang sewaktu-waktu bisa merebak menjadi pandemi berikutnya, katanya.

Menurut Budi, bila segelintir orang memandang IKN belum tepat dibangun saat ini karena sedang pandemi, justru inilah saatnya Indonesia membangun IKN sebagai contoh kota yang tangguh menghadapi pandemi.

Baca Juga: Bambang Susantono Baru Jadi Kepala IKN: Langsung Peroleh Tugas Baru dari Jokowi!

Dia mengatakan Ibu Kota Negara (IKN) didesain untuk siap menghadapi pandemi jika kemungkinan terjadi di masa mendatang.

"Desain IKN Nusantara juga mengambil berbagai pelajaran dari pandemi Covid-19, kota yang tidak saja hijau, sehat, dan berteknologi tinggi, tapi sekaligus siap menghadapi pandemi," kata Budi dalam keterangannya beberapa waktu yang lalu.

Budi menyebut, dalam dua tahun terakhir, berbagai literatur tentang pandemic resilient cities banyak dipublikasikan, karena dipandang sebagai salah satu tantangan tatanan masa depan dunia.

Dia menjelaskan desain kota yang tangguh akan bencana dan wabah akan melengkapi sistem ketahanan nasional dalam bidang kesehatan, terutama untuk menghadapi ancaman wabah berikutnya yang mungkin terjadi.

Termasuk pembangunan dan pengembangan kemandirian produksi vaksin, obat-obatan, dan peralatan serta memperkuat surveillances system, forecasting and analytics sebagai bagian dari pengembangan medical intelligence.

"Kemampuan sebuah bangsa untuk survive ditentukan oleh kemampuannya mengambil pelajaran dari setiap tragedi. Apakah kita akan mengabaikan begitu saja Covid-19, padahal telah tercatat sebagai peristiwa yang paling mengubah dunia secara merata sejauh ini," pungkasnya.

Reporter: Pahlevi

Editor: Aribowo

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU