Optika.id - Moeldoko Kepala Staf Presiden (KSP) mengungkapkan bahwa pemerintah pusat sendiri tidak pernah berencana untuk menunda pemilu ataupun memperpanjang masa jabatan dari Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
Dirinya kemudian mengatakan bahwa pemerintah sendiri masih memfokuskan pekerjaan mereka dalam upaya penanganan dampak pandemi Covid-19 berserta dampak dari perang Ukraina dengan Rusia yang sedang berlangsung.
Baca Juga: Para Elite Politik yang Meresahkan
"Pemerintah tidak pernah membicarakan sedikit pun tentang periode lah, tentang perpanjangan lah, no, never!" ungkap Moeldoko melalui keterangannya, Kamis (7/4/2022).
Moeldoko kemudian menyatakan bahwa pemerintah juga tidak pernah berencana mengamandemen konstitusi untuk hal itu. Dia mengklaim bahwa untuk amandemen sendiri merupakan urusan yang dimiliki oleh DPR.
Ia kemudian sempat meminta terhadap semua pihak yang ada untuk berhenti membahas terkait isu perpanjangan masa jabatan presiden. Menurut Moeldoko, pembahasan itu tidak produktif.
"Jangan berputar-putar bangsa ini berbicara yang tidak produktif. Bicara perpanjangan bicara tiga periode. Presiden sudah jelas, mau ngomong apa lagi?" terangnya.
Sebagai informasi, hal ini sempat ramai disaat beberapa kepala desa yang tergabung dalam Apdesi ingin Presiden Jokowi menjabat tiga periode pada beberapa waktu yang lalu. Alasannya, Jokowi selalu mengabulkan permintaan para kepala desa.
Sebelum isu tersebut ramai, beberapa ketua umum partai politik juga sempat mengusulkan penundaan Pemilu 2024.
Baca Juga: MPR Bantah Punya Agenda Gelap Terselubung Tunda Pemilu
Mereka menganggap saat ini pemulihan ekonomi nasional masih berjalan imbas pandemi Covid-19. Apabila pemungutan suara digelar pada Februari 2024, mereka khawatir akan proses pemulihan ekonomi nasional yang ditakutkan akan menjadi terganggu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Akan tetapi, Jokowi sendiri meminta agar wacana perpanjangan masa jabatan presiden dihentikan. Dirinya meminta pembantunya mulai fokus menghadapi persoalan negara yang terdampak situasi politik dan ekonomi global beberapa waktu terakhir.
Jokowi menyebut situasi saat ini sedang tidak mudah, terutama secara fiskal yang memicu kenaikan barang kebutuhan pokok.
"Jangan sampai ada lagi yang menyuarakan mengenai penundaan perpanjangan, ndak, saya rasa itu yang ingin saya sampaikan, terima kasih," ungkap Jokowi melalui keterangannya pada, Rabu (6/4/2022) kemarin.
Baca Juga: Skenario Penundaan Pemilu Dihembuskan Lagi, Ada Apa?
Reporter: Akbar Danis
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi