Optika.id, Jakarta - Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) Akhmad Hadian Lukita menjelaskan soal kebutuhan dana untuk kompetisi Liga 1 dan Liga 2.
Menurutnya, untuk menjalankan kompetisi Liga 1 memerlukan dana sekitar Rp 500 miliar. Sementara operasional kompetisi Liga 2 terbilang rendah, yakni sekitar Rp 90 miliar.
Baca Juga: Ketua Panitia Liga 2 Sebut CEO Deltras Dalang di Balik Liga 2 Berhenti
"Tim kompetisi, tim keuangan sedang berhitung. Jika dilihat dari yang sebelumnya sekitar 400 hingga 500 miliar untuk Liga 1 dan untuk Liga 2 sekitar 80-90 miliar," kata Lukita, Rabu, (27/4/2022).
Ia menyatakan seluruh kebutuhan dana Liga 2 ditanggung oleh PT LIB. Salah satu yang dibiayai ialah stadion.
"Menurut saya tim Liga 2 yang mempunyai fan base bagus, saya rasa cukup jika setengah dari pertandingan bisa datangkan suporter. (Jadi) bisa ada pemasukan keuangan tim," terangnya.
Soal kerja sama dengan sponsorship, lanjut Lukita, PT LIB akan memberikan keistimewaan kepada sponsor yang sudah sering memberikan andil bagi kompetisi sepak bola Indonesia. Secara khusus keistimewaan itu akan diberikan kepada sponsor Liga 1 pada musim lalu.
"Terkait sponsor Liga 1 yang sudah ada sebelumnya pasti kita tawarkan karena sudah kerja sama dengam baik dan lancar. Partner juga oke, tinggal angka saja sedang didiskusikan semoga ada keputusan yang baik," tuturnya.
Baca Juga: Liga 2 Dihentikan, Persela Lamongan Pulangkan Seluruh Pemain
Sedangkan untuk dukungan di Liga 2, Lukita menyatakan sudah ada yang tertarik, tapi masih dalam tahap pembicaraan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
"Sudah ada beberapa, tetapi secara keekonomian belum lah. Karena musim kemarin lancar, kami masih obrolkan kembali untuk musim depan," ujarnya.
Kick-off kompetisi Liga 1 musim depan dijadwalkan berjalan pada 27 Juli 2022. Sementara untuk Liga 2 kemungkinan akan dimulai pada Agustus 2022.
Baca Juga: Hasil Rapat PSSI: Liga 1 Tanpa Degradasi, Liga 2 Dihentikan
Reporter: Denny Setiawan
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi