KPK Soroti Pembiayaan Formula E, Ini Analisa Rocky Gerung

author Seno

- Pewarta

Sabtu, 30 Apr 2022 02:00 WIB

KPK Soroti Pembiayaan Formula E, Ini Analisa Rocky Gerung

i

images - 2022-04-29T185749.227

Optika.id - Wakil Ketua KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), Alexander Marwata mengungkapkan bahwa pihaknya saat ini tengah melakukan investigasi terkait pembiayaan perhelatan balap mobil listrik kelas dunia itu.

Terdapat sejumlah aspek yang disorot, salah satunya melibatkan pengambilan kebijakan tertinggi Anies Baswedan selaku Gubernur DKI Jakarta.

Baca Juga: Jubir PKS Sebut Dukungan Anies ke Pramono-Anung Justru Untungkan RK-Suswono

Pasalnya berdasarkan aturan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), anggaran APBD tidak boleh digunakan untuk kegiatan yang berorientasi pada bisnis, melainkan harus dibiayai secara business to business.

Merespons hal tersebut, pengamat politik Rocky Gerung memberikan analisa yang berbeda. Dia tidak ingin fokus hanya pada masalah pendanaan Formula E.

Rocky Gerung menyinggung soal permainan politik di Indonesia. Menurutnya, terdapat banyak kesimpulan pada hal tersebut.

Akhirnya analisis politik nggak lagi berbasis kepada kemampuan kita untuk membayangkan masa depan, tapi kita mulai menghitung teknik bahasa tubuh itu. Karena orang menganggap, bahwa siapa yang seolah-olah didekati Pak Jokowi, itu sebenarnya sinyal bahwa dia akan ditangkap, kira-kira begitu kan," kata Rocky Gerung seperti dikutip Optika.id dari channel YouTube-nya Rocky Gerung Official, Jumat (29/4/2022).

Rocky mengatakan, Jokowi seolah menjadi sinyal buruk, serta dinilainya menjadi sosok yang memberikan umpan dan menunjukkan siapa yang harus diperiksa berikutnya.

Ya, Anies Baswedan yang kena hari ini, walaupun proses pembuktiannya apakah anggaran Formula E itu bisa dinyatakan sebagai aktivitas yang legal dibantu APBD atau ada breaking lain. Tapi yang penting kita lihat sekarang itu, balancing-nya langsung terjadi. Dua hari sebelumnya Anies bermesraan dengan Pak Jokowi, sekarang Anies sudah dinyatakan berpotensi menjadi tersangka, tukasnya.

Oleh karena itu, Rocky menilai orang-orang dibuat semakin tidak mengerti dengan cara membaca sinyal.

"Kalau Pak Jokowi diberitahu duluan misalnya, mungkin Pak Jokowi menganggap ngapain lagi bergandeng dengan Anies, jelasnya.

Baca Juga: Intip Hangatnya Pertemuan Anies, Pramono, dan Rano di Lebak Bulus

Rocky juga mengandaikan skenario lain. Dia memaparkan kemungkinan Jokowi sebenarnya sudah memberikan sinyal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Maka dikasih sinyal, seolah-olah ya, itu memang nasibnya (Anies) lah, tuturnya.

Namun terlepas dari itu, Rocky juga menyinggung soal pelaksanaan Pemilu yang akan digelar pada tahun 2024.

Kita juga bisa lihat bahwa ada faksi lain yang ingin mencoba menghalangi Anies. Dan segala macam spekulasi berlangsung, partai yang merasa cemburu dengan elektabilitas Anies mulai memakai kekuasaannya untuk mempengaruhi KPK, ucapnya.

Dia memaparkan munculnya variabel-variabel yang terlihat ulang, tapi ada hal konkrit yang perlu dicoba untuk dilihat ulang.

Baca Juga: Tom Lembong Terjerat Kasus Impor Gula, Anies Buka Suara

Bahwa ekonomi kita memburuk terus dan legitimasi Presiden memburuk terus. Jadi setiap persoalan politik harus dilihat dalam konteks itu. Apakah pembusukan legitimasi Presiden bisa diatasi dengan sprindik buat Anies? Kan agak kacau itu cara melihatnya kan, pungkasnya.

Reporter: Pahlevi

Editor: Aribowo

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU