Optika.id, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo menyebutkan bahwa tenaga kerja lokal akan menjadi lokomotif pembangunan ibu kota negara (IKN) baru di Kalimantan Timur.
"Otomatis sumber daya tenaga kerja lokal akan menjadi prioritas. Apabila kurang, maka SDM dari daerah lain bisa diberikan kesempatan. Saya yakin warga lokal akan menjadi lokomotif pembangunan IKN, dan itu akan menjadi nilai positif," katanya, di Jakarta, Rabu (8/6/2022).
Baca Juga: DPR Setujui Naturalisasi Kevin Diks dan Dua Pemain Belanda untuk Perkuat Timnas
Potensi tenaga kerja lokal, menurut dia, akan sangat bermanfaat untuk mendukung proses pembangunan IKN di Provinsi Kalimantan Timur.
Sebelumnya, Kepala Otorita IKN Bambang Susantono menjelaskan pembangunan IKN akan menyerap 150 ribu hingga 200 ribu pekerja di lapangan pada 2023. Pekerjaan lapangan pembangunan IKN akan dimulai pada semester kedua tahun 2022.
Rahmad mengatakan pembangunan IKN otomatis membuka lapangan kerja baru.
"Kebutuhan tenaga kerja akan sangat panjang sampai IKN benar-benar beroperasi. Hal itu sangat positif sebagai opsi mengurangi angka pengangguran," paparnya.
Baca Juga: Penerimaan Tenaga Ahli AKD di Lingkungan DPR RI TA 2024
"APBN sebagai stimulus penggerak ekonomi rakyat, bagaimana penyerapan anggaran berdampak pada ekonomi rakyat, termasuk di dalamnya proyek IKN yang otomatis akan menyerap tenaga kerja begitu besar. Itu saya kira kita sambut positif," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia mengakui dampak positifnya begitu besar sehingga mengajak semua masyarakat mendukung pembangunan IKN yang sudah menjadi amanah rakyat melalui undang-undang yang dibuat eksekutif dan legislatif sebagai representasi rakyat.
"Karena ini sudah diputuskan, mari kita bangun dan dukung. Bangsa ini tidak bisa hanya membangun satu golongan. IKN dibangun untuk Bangsa Indonesia, IKN adalah lambang kebanggaan bangsa, ayo bersama-sama, gotong royong menggerakkan ekonomi," ujarnya.
Baca Juga: RUU Perampasan Aset Tak Masuk Prolegnas, ICW: Pukulan bagi Publik dan Pemberantasan Korupsi
Reporter: Denny Setiawan
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi