Kabar Baik, WHO Sebut Kasus Covid-19 Baru Turun Secara Global

author Uswatun Hasanah

- Pewarta

Kamis, 09 Jun 2022 21:42 WIB

Kabar Baik, WHO Sebut Kasus Covid-19 Baru Turun Secara Global

i

Kabar Baik, WHO Sebut Kasus Covid-19 Baru Turun Secara Global

Optika.id - Jumlah kasus virus Covid-19 baru yang dilaporkan secara global turun di mana-mana pada minggu lalu, kecuali di Timur Tengah dan Asia Tenggara berdasarkan dengan Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO. 

Dilansir dari AP, Kamis (9/6/2022), dalam kasus pembaruan mingguan tentang pandemic, badan kesehatan PBB mengatakan jika kasus yang dikonfirmasi turun menjadi 12% atau lebih dari tiga juta dan kematian yang dilaporkan pun turun menjadi 22% atau sekitar 7.600

Baca Juga: Epidemiologi Imbau Peningkatan Covid-19 Jelang Libur Nataru

Penurunan Covid-19 yang terus berlanjut di seluruh dunia, menurut Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, dipandang sebagai tren yang sangat menggembirakan. 

Akan tetapi, dia juga memperingatkan bahwa pandemi belum berakhir dan mendesak agar selalu berhati-hati, bahkan ketika banyak negara telah mencabut kebijakan protokol kesehatan dan beralih ke hidup new normal dengan berdamai dengan virus.

Tedros mencatat bahwa 18 bulan setelah program imunisasi virus corona massal pertama dimulai di negara-negara kaya, 68 negara di seluruh dunia belum melindungi 40% rakyatnya.

Sementara vaksin yang cukup sekarang tersedia, permintaan telah turun, katanya. "Persepsi bahwa pandemi telah berakhir dapat dimengerti tetapi salah arah," kata kepala WHO itu. 

Tedros menambahkan, varian baru dari Covid-19 lebih berbahaya dan bisa muncul sewaktu-waktu. di sisi lain, banyak orang yang belum terlindungi. 

Laporan pandemi WHO mencatat bahwa kasus mingguan baru naik 19% di Timur Tengah dan naik tipis 1% di Asia Tenggara, sementara turun di tempat lain. 

Jumlah kematian meningkat 7% di Pasifik barat dan turun di tempat lain di dunia minggu lalu. 

Baca Juga: Kasus Covid-19 Naik Jelang Nataru, Kemenkes: Masih Terkendali

WHO sebelumnya telah mencatat bahwa jumlahnya mungkin terlalu rendah dan bergantung pada strategi pengujian dan pelaporan negara.

Dilansir dari Reuters, pada pekan lalu media pemerintah Korea Utara (Korut) mengatakan jika kasus Covid-19 di negara mereka telah mereda dengan jumlah harian penderita mencapai 390.000 dua minggu lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pyongyang tidak pernah secara langsung mengonfirmasi berapa banyak yang dites positif Covid-19. Namun, para ahli menduga jika angka yang dirilis oleh pemerintah melalui media yang dikendalikan tidak dilaporkan, sehingga sulit untuk menilai skala situasi.

"Kami berasumsi situasinya semakin buruk, bukan lebih baik," kata kepala kedaruratan WHO Michael Ryan dalam video briefing.

Michael mengatakan jika WHO tidak mempunyai akses informasi istimewa apapun di luar jumlah yang dilaporkan secara publik oleh media pemerintah. Hal ini yang menjadi kendala bagi WHO sebab tidak mendapatkan akses ke data mentah dan situasi aktual di lapangan.

Michael menambahkan bahwa WHO bekerja dengan tetangga seperti Korea Selatan dan China untuk mencoba mendapatkan gambaran yang lebih baik. WHO telah menawarkan bantuan dalam beberapa kesempatan, termasuk vaksin dan pasokan, katanya. Namun, media tidak menyebutkan apakah ada kematian baru. 

Baca Juga: Kemenkes Tegaskan Pneumonia China Tak Akan Jadi Pandemi Baru di Indonesia

Menurut Michael, provinsi-provinsi tersebut "mengintensifkan" kampanye anti-epidemi mereka, termasuk memberlakukan beberapa penguncian dan blokade pantai, meningkatkan produksi obat-obatan dan pasokan medis, dan melakukan pekerjaan desinfeksi. Namun, pekerjaan utama seperti bertani terus berlanjut.

Reporter: Uswatun Hasanah

Editor: Pahlevi 

Editor : Pahlevi

Tag :

BERITA TERBARU