Tidak Ada Tanda Kehidupan, Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

author Dani

- Pewarta

Senin, 20 Mei 2024 14:32 WIB

Tidak Ada Tanda Kehidupan, Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Oleh: Cak Ahmad Cholis Hamzah 

Baca Juga: Diiming-imingi HGU 500 tahun pun Investor Belum Mau Masuk

Surabaya (optika.id) - Saya mengikuti perbincangan antara seorang anggota parlemen Inggris George Galloway dan Prof. Mohammad Morandi ahli studi Amerika Serikat dari Universitas Tehran, Iran di program podcast nya George Galloway tentang berita hilangnya helikopter yang ditumpangi presiden dan menteri luar negeri Iran. Dalam perbincangan itu belum ada berita tentang bagaimana nasib presiden Iran Ebrahim Raisi, namun Prof. Morandi mengatakan katakanlah presiden Iran meninggal dunia, Iran akan tetap stabil karena sistim kenegaraan di Iran sudah tertata dengan baik.

Namun Harapan Presiden Iran Ebrahim Raisi untuk bertahan hidup setelah kecelakaan helikopter di provinsi Azerbaijan Timur memudar. Helikopter yang membawa Presiden Iran Raisi dan menteri luar negerinya Hossein Amir-Abdollahian telah menghilang di wilayah pegunungan. "Tidak ada tanda-tanda" kehidupan di antara penumpang helikopter, kata televisi pemerintah Iran. "Setelah menemukan helikopter, belum ada tanda-tanda penumpang helikopter masih hidup," kata TV pemerintah. Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mendesak ketenangan dan meyakinkan bahwa tidak akan ada gangguan dalam pemerintahan negara. "Kami berharap bahwa Tuhan Yang Mahakuasa akan membawa presiden kita tercinta dan teman-temannya kembali dalam kesehatan penuh ke pelukan bangsa," katanya dalam pidato yang disiarkan televisi.

Memang Kru pencarian melaporkan tidak menemukan tanda-tanda kehidupan hari Senin tanggal 20 Mei 2024 setelah menemukan sebuah helikopter yang jatuh saat membawa Presiden Iran Ebrahim Raisi dan pejabat senior lainnya di barat laut negara itu, menurut media pemerintah.

Helikopter itu jatuh hari Minggu tanggal 19 Mei 2024 dalam cuaca buruk di dekat Varzaqan di provinsi Azerbaijan Timur, Iran. Media pemerintah mengatakan helikopter itu menerbangkan Presiden Raisi, Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian dan dua pejabat lainnya kembali ke Iran dari sebuah acara tepat di seberang perbatasan dengan Azerbaijan, di mana mereka bertemu dengan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev untuk meresmikan proyek bendungan.

Baca Juga: Di Tempat Saya Satu Bungkus Nasi Rp 5.000,-

Media Iran mengatakan helikopter yang jatuh itu adalah salah satu dari tiga helikopter yang mengangkut pejabatIran kembali dari acara tersebut, di mana mereka meresmikan pembangkit listrik tenaga air Khoda Afarindan Giz Galasi di sepanjang Sungai Aras yang menandai perbatasan antara Iran dan Azerbaijan. Tanaman tersebut terletak di bentangan sungai antara distrik Jabrayil di Azerbaijan dan provinsi Azerbaijan Timur Iran.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Posisi Iran di kancah pertarungan geopolitik dunia sangat penting karena Iran menghadapi Amerika Serikat dan sekutunya, posisi Iran menjadi lebih penting ketika menghadapi tindakan genosida Israel di Gaza Palestina. Barat jelas memusuhi Iran yang dituduh akan membuat bom nuklir. Karena itu kematian seorang pejabat apalagi presiden dan menteri luar negeri nya sangatlah sensitif mengingat beberapa kali pejabat Iran dibunuh oleh Amerika Serikat dan Israel. Misalkan Mayor Jenderal Qasem Soleimani atau Ghasem Soleimani, merupakan perwira militer senior Iran dalam Pasukan Pengawal Revolusi Islam dan sejak tahun 1998 menjadi komandan dari Pasukan Quds—sebuah divisi yang bertanggung jawab untuk operasi ekstrateritorial dari Iran – dibunuh oleh Amerika Serikat lewat drone disuatu tempat dekat dengan bandara internasional Bagdad Irak pada tanggal 3 Januari 2020. Waktu itu presiden Amerika Serikat adalah Donald Trump.

Antara 2010 dan 2020, lima ilmuwan nuklir Iran (Masoud Ali-Mohammadi, Majid Shahriari, Darioush Rezaeinejad, Mostafa Ahmadi Roshan, dan Mohsen Fakhrizadeh) tewas dalam pembunuhan yang diduga dilakukan oleh agen Israel Mossad.

Baca Juga: Komunikasi Politik Yang Menyentuh Perasaan

Dan yang terakhir ini pada 1 April 2024, sebuah serangan udara yang disalahkan kepada Israel menghancurkan bangunan aneks konsulat Iran yang bersebalahan dengan Kedutaan Besar Iran di Damaskus, Syria, menewaskan 16 orang, termasuk komandan Quds Force dari Korps Penjaga Revolusi Islam (IRGC), Brigadir Jenderal Mohammad Reza Zahedi, dan tujuh perwiraIRGC lainnya. Dua warga sipil tewas dalam serangan ini.

Belum ada berita lebih lanjut penyebab jatuhnya helikopter yang ditumpangi presiden dan menteri luar negeri Iran itu, apakah karena cuaca, mal-fungsi dari mesin helikopter atau ada penyebab lainnya.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU