Optika.id-Tokoh Nahdlatul Ulama (NU), Umar Hasibuan atau dikenal Gus Umar menyindir Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (Sekjen PDIP), Hasto Kristiyanto.
Hal tersebut buntut pernyataan Hasto Kristiyanto yang menyebut kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat di DKI Jakarta jauh lebih baik ketimbang Anies Baswedan.
Baca Juga: Projo Bantah Dugaan Penjegalan Kotak Kosong Pilkada Jakarta: Tak Benar!
Seolah menyindir Hasto, Gus Umar menyerat nama buronan Harun Masiku. Menurut Gus Umar, Hasto juga bakal menyebut Harun Masiku jauh lebih baik daripada Anies.
Bahkan Harun Masiku lbh baik dr Anies Baswedan ya pak Hasto, ujarnya melalui akun Twitter pribadi @UmarChelseaa_ dilansir pada Sabtu (25/6/2022).
Sementara itu, Ketua Relawan Bala Anies, Sismono Laode juga langsung menyindir Hasto. Ia menyebut Hasto baru bangun dari tidur.
Saya pikir Pak Hasto baru bangun dari tidur atau jangan-jangan beliau baru bangun dari pelarian, ucap Laode
Beliau lupa tentang indikator kinerja Pak Anies yang diakui oleh berbagai lembaga negara, swasta, dan independen serta masyarakat, tambahnya.
Sebelumnya, Hasto mengklaim kepemimpinan Ahok dan Djarot di DKI Jakarta jauh lebih baik dari Anies.
Hasto juga menyindir kinerja Anies yang dinilai malah mundur ke belakang dalam segi kemiskinan.
Baca Juga: Kotak Kosong Pilgub Jakarta Jadi Demokrasi Tak Sehat!
Menurut Hasto, setelah Jakarta dipimpin Anies, kemiskinan di sana bukannya berkurang justru sama dengan 15 tahun sebelumnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Rakyat melihat bahwa Pak Ahok dan Djarot ini lebih baik daripada yang ada sekarang," ujar Hasto di Sekolah Partai DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan pada Selasa (21/6/2022).
"Dan terbukti pada akhirnya sekarang di DKI, kemiskinan di DKI itu sama dengan 15 tahun sebelumnya," sambungnya.
Mulanya, Hasto mencontohkan ketika saat pencalonan Ahok-Djarot dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta beberapa tahun silam.
Di mana, sempat terjadi dinamika sebelum mengumumkan kedua elite PDIP tersebut.
Baca Juga: Perludem: Bunuh Diri Parpol Jika Usung Calon Tunggal di Pilgub Jakarta
Namun ketika diumumkan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri disebut menjadi keputusan terbaik.
"Teman-teman bisa lihat ketika sebelum diumumkan Pak Ahok dan Djarot. Kurang apa itu dinamikanya? Tapi begitu diumumkan oleh ibu ketum semua melihat bahwa itu keputusan terbaik," jelasnya.
Reporter: Angga Kurnia Putra
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi