Optika.id - Ikatan Keluarga Alumni Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga (UNAIR) telah menggelar sosialisasi virtual bagi calon ketua IKA FIB UNAIR Masa Bakti 2022-2025 beberapa waktu lalu. Mereka adalah Ezith Perdana Estafeta, alumnus Sastra Indonesia 1999 dan Kombes Pol Yuli Cahyanti SS MSi, alumnus Sastra Inggris 1993. Kombes Pol Yuli Cahyanti pun terpilih sebagai ketua IKA FIB yang baru. Siapakah Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Yuli?
Kombes Pol Yuli Cahyanti, S.S., M.SI, lahir di Jombang pada 25 Juli 1970. Dia merupakan Kepala Subbagian Kerja Sama Amerika dan Eropa, Konvensi Internasional, Set NCB Interpol Indonesia, Divisi Hubungan Internasional Kepolisian Indonesia (POLRI).
Baca Juga: LMI Luncurkan SDGs Report sebagai Pionir LAZ Berkelanjutan
Kombes Yuli, sapaan akrabnya, merupakan alumnus Sastra Inggris Universitas Airlangga angkatan kedua tahun 1989. Semasa kuliah, Kombes Yuli aktif di berbagai kegiatan kampus, salah satunya adalah Pramuka dan Resimen Mahasiswa atau Menwa.
Ada kisah menarik dari keduanya, di mana awalnya Kombes Yuli memilih Pramuka sebagai pilihannya. Namun, karena tempatnya bersebelahan dengan Menwa, ditambah dengan ajakan teman, akhirnya Kombes Yuli memilih Menwa sebagai pilihannya selama kuliah.
Ya, karena tempatnya dekat dengan Menwa, terus diajak teman juga tempatnya dekat sih dengan asrama putri, akhirnya saya memilih Menwa dan berkecimpung sepenuhnya di sana, ujarnya pada Optika.id melalui sambungan telepon, Kamis (21/7/2022).
Selepas menyelesaikan pendidikan di Sastra Inggris UNAIR yang dulu masih ikut FISIP (Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik), Kombes Yuli sempat bekerja sebagai sekretaris di perusahaan ekspor dan impor. Dan menyambi sebagai guru bahasa Inggris di salah satu sekolah hotel di Surabaya.
Kemudian di tahun 1995, Kombes Yuli diajak oleh teman Menwanya untuk mendaftar ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia). Dari sini cerita Kombes Yuli dimulai, dimana dia yang awalnya mencoba-coba, malah berhasil masuk dalam penyaringan dan diterima sebagai ABRI.
Ya karena waktu itu dari ajakan teman, akhirnya didaftarin, dan alhamdulilah malah keterima di ABRI, dengan pilihan kematraan sebagai polisi, kenangnya.
Awalnya Kombes Yuli tidak menyangka kalau jalan hidupnya akan menjadi polisi, kerabat bahkan keluarganya kaget karena mengetahui minatnya bukan disitu. Namun bagi Kombes Yuli, itu adalah garis Tuhan yang telah dipilihkan untuknya.
Karena itu, dia menjalaninya dengan sepenuh hati disertai dengan dedikasi yang tinggi terhadap pekerjaannya. Dari ketidaksengajaannya mendaftar Polri, dari semangat dedikasi dan ketulusan hati menjadikan Kombes Yuli meraih berbagai penghargaan bergengsi selama bertugas di Divisi Hubungan Internasional Polri.
Tercatat, Kombes Yuli pernah mendapat kehormatan Satyalancana Bhakti Buana dari Presiden Joko Widodo pada tahun 2018, atas misinya bersama anggota kontingen Garuda Bhayangkara II Formed Police Unit (FPU) IX, sebagai pasukan perdamaian PBB di Darfur, Sudan.
[caption id="attachment_33116" align="aligncenter" width="423"] Kombes Yuli saat menjadi pasukan perdamaian PBB di Darfur, Sudan.[/caption]
Baca Juga: Eri Cahyadi Siap Lanjutkan Apresiasi dan Sanksi ASN untuk Pelayanan Publik yang Lebih Baik
Diketahui, Kontingen tersebut dinobatkan sebagai kontingen terbaik PBB selama masa tugas di Sudan. Selain penghargaan tersebut, Kombes Yuli juga pernah dinobatkan sebagai 10 Polwan berprestasi pada HUT Polwan ke-70, di Lapangan Monas, Jakarta tahun 2018. Penghargaan itu diserahkan langsung oleh ibu negara, Iriana Joko Widodo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kombes Yuli sendiri berharap nantinya IKA FIB ini dapat menjadi wadah tempat berkumpulnya para alumni, yang secara tidak langsung dapat menuangkan ide - ide terbaru yang dimiliki oleh generasi Z.
Saya juga harus mendalami program kerja kemarin, yang sudah dilaksanakan itu akan kita tingkatkan lagi, supaya membuat citra FIB ini bersinergi," kata Kombes Yuli.
Untuk memulai program kerja sendiri yang akan menjadi skala prioritas saya itu adalah database, mulai dari pembentukan sekretaris, bendahara, juga para pengurus yang guyub dan aktif," terangnya.
"Yang paling penting adalah silaturahmi sesama alumni FIB Unair dapat terjaga di dalam IKA FIB, jadi kita sama-sama dibesarkan di keluarga yang sama. Kalau ada yang kesusahan pasti kita bantu, sinergi sesama alumni ini yang penting," imbuhnya.
Terakhir, Polwan yang sudah malang melintang di dunia kerja sama internasional itu berpesan, ke depannya UNAIR dapat mendidik mahasiswanya menjadi manusia unggul, agar tercipta adil dan makmur ke masyarakat Indonesia.
Baca Juga: Peneliti Unair Ini Berhasil Temukan Senyawa Penghambat Kanker
Harapannya agar UNAIR dapat mendidik manusia-manusia unggul, agar lulusannya bisa mendorong terciptanya adil dan makmur ke masyarakat, disamping dapat bermanfaat untuk bersama meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas untuk Indonesia yang maju, pesannya.
Dan semoga UNAIR Jaya, pungkasnya dengan semangat.
Reporter: Mei Nurkholifah
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi