Optika.id, Sidoarjo - Seperti kata pepatah 'Di mana ada kemauan, di situ ada jalan' yang sering diucapkan oleh orang terdahulu. Hal tersebut yang menginspirasi Prima Mahardika, seorang mahasiswa baru dari Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) yang baru-baru ini tengah mendapatkan bantuan beasiswa melalui jalur KIP-K (Kartu Indonesia Pintar- Kuliah).
Anak sulung dari Almarhum Pipin ini juga sempat mengungkapkan perasaannya mengenai beasiswa itu. Terlebih lagi, penghasilan dari sang Ibu pada saat ini juga hanya bergantung dari hasil jahit-menjahit baju yang ia tekuni.
Baca Juga: Fasilitasi Mahasiswa, Umsida Sediakan Sertifikasi Profesi BNSP di Tiap Fakultas
"Awalnya itu ibu saya, ditawarin sama kelurahan soal kuliah gratis lewat acara KIP-K. Sempat ngurus, setelah lama nggak jadi-jadi, ini kemarin akhirnya jadi. Habis itu daftar, Alhamdulillahnya keterima di Umsida jurusan Teknik Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi," ungkap kakak dari Pramudio Seno ini pada Optika.id, Sabtu (30/7/2022).
[caption id="attachment_34325" align="aligncenter" width="468"] Prima Mahardika mengenakan jas almamater Umsida.[/caption]
Dirinya juga mengatakan jika pendidikannya tersebut tidak dipungut biaya sepeserpun. Prima menyatakan jika pengurusan beasiswa tersebut sangat mudah. Hanya dengan memberikan sejumlah persyaratan pendaftaran seperti KK, KTP, dan lain-lain, ia dapat menikmati akses kuliah dengan beasiswa KIP-K.
"Buat KIP-nya nggak bayar sama sekali, pengurusannya juga mudah. Cuman KK, KTP, surat keterangan dari desa, dan lain-lainnya," ujar pria kelahiran Jakarta yang sekarang tinggal di Lebo, Sidoarjo ini.
"Alhamdulillah mas saya bisa kuliah nerusin cita-cita almarhum bapak, bapak saya dulu seniman lukis mas. Kebetulan juga waktu SMK jurusan saya rekayasa perangkat lunak jadi nyambung sama kuliah saya sekarang," imbuh alumnus SMKN (Sekolah Menengah Kejuruan Negeri) 2 Buduran ini.
Sementara itu, Mayang, ibunda dari prima juga mengatakan bahwa dirinya sangat bersyukur apabila putranya dapat menduduki bangku perkuliahan. Terlebih lagi, ia juga tak perlu mengeluarkan uang sepeserpun untuk membiayai pendidikan anaknya tersebut.
"Ya putra saya diterima di Umsida melalui jalur KIP-K mas, Alhamdulilah karena buat saya ya anugrah bisa kuliah gratis bebas biaya," tutur Mayang.
"Kalau terkait soal diterimanya mahasiswa baru ya menurut saya sangat bagus karena ada universitas di Sidoarjo kota dengan letaknya yang betul-betul tengah kota Sidoarjo yang mau menerima mahasiswa jalur KIP. Lah kalau kuliahnya jauh gimana? Biaya dan tenaga yang dibutuhkan akan besar. Anak jadi nggak bisa full fokus kuliah sedangkan jalur KIP itu kan diperuntukkan untuk masyarakat yang kurang mampu," sambung wanita asli Sidoarjo ini.
Baca Juga: Raih 2 Perak dan 1 Perunggu, UKM Olahraga Harumkan Umsida
Mayang juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantunya. Salah satunya pada Prabaners74 (perkumpulan alumnus SMP 3 Praban Surabaya tahun 1974) yang telah banyak membantu dirinya dan keluarga.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Saya sangat bersyukur dan berterima kasih pada pihak-pihak yang sudah membantu saya, terutama pada Prabaners74 perkumpulan yang diikuti oleh almarhum suami saya, ucapnya.
Sutaji Ketua Prabaners'74 pun mengucapkan selamat kepada Prima Mahardika yang berhasil diterima kuliah di Umsida memakai beasiswa KIP -K.
"Selamat buat mas Prima yang berhasil lolos dan dapat beasiswa KIP-K. Semoga ke depannya lancar kuliahnya dan dapat lulus tepat waktu," ucapnya.
Selain itu, Ferry Adhi Dharma, Ketua Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Umsida membenarkan beasiswa KIP-K yang telah diterima Prima Mahardika. Ia mengatakan jika penerima beasiswa KIP tersebut mencapai angka 122 penerima.
Baca Juga: Yatim Piatu Tak Punya Biaya, Bisa Juga kok Kuliah di UMSIDA
Saat ditanyai mengenai tambahan penerima dari angka 122 tersebut, Ferry belum mengetahui akan hal itu. Dia menyatakan jika hal tersebut telah berada di bawah pengelolaan Unit Kemahasiswaan Umsida.
"Kalau dari LLDIKTI (Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi) VII Kemendikbud Ristek (Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset Teknologi) kami dapat kuota 122, kalau dari usulan masyarakat belum fix dapat berapa. Sudah ada beberapa yang masuk, pengelolaan beasiswa KIP ada di Unit kemahasiswaan, sedangkan kalau di PMB hanya mengelola beasiswa Internal. Jadi kami belum tahu berapa tambahan pasti dari 122 tersebut," pungkasnya.
Reporter: Akbar Danis
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi