Optika.id - Kondisi ekonomi domestik Indonesia yang naik turun tidak pasti sedikit banyak dipengaruhi oleh kondisi dinamika global yang tengah menunggu harga komoditas stabil. Hal tersebut menyebabkan sejumlah aspek turut terdampak dari ekonomi nasional yang kondisinya tidak begitu bagus.
Hal tersebut diamini oleh Direktur Eksekutif Indostragic, Akhmad Khoirul Umam yang mengatakan jika salah satu dampak nyata dari tidak stabilnya ekonomi Indonesia ialah hambatan pencairan anggaran yang diperlukan KPU RI dalam tahapan Pemilu Serentak 2024.
Baca Juga: Angin Segar! Honor Petugas TPS Untuk Pemilu 2024 Naik
Bagi dia, anggaran hambatan pada anggaran yang diperlukan KPU itu, akan berdampak pada kelancaran dan kualitas dari pemilu yang akan digelar pada 14 Februari 2024.
"Urusan Pemilu 2024 KPU terasa beresiko tinggi karena dana belum cair sampai hari ini, padahal verifikasi parpol sudah ditutup," ujar Khoirul Umam dalam keterangannya, Kamis (18/8/2022).
Menurut Khoirul, proses tahapan pemilu yang sudah dimulai tak kunjung sejalan dengan proses pencairan dana yang dikatakan bermasalah. Hal tersebut tentu tidak lepas dari kondisi keuangan negara.
Di sisi lain, ketidakstabilan ekonomi juga berdampak pada sektor energi, selain soal pemilu. Utamanya ialah soal subsidi bahan bakar minyak (BBM).
Baca Juga: 18 Parpol Calon Peserta Pemilu Tak Transparan Soal Laporan Keuangan
Kondisi ini, kata dia lagi, kondisi ini menjadi resiko stagflasi di mana pertumbuhan ekonomi tidak terlalu tinggi tapi dibayangi inflasi yang tinggi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
"Dampak yang mulai terasa sekarang adalah pada kelangkaan BBM jenis tertentu semisal solar dan pertalite," ujarnya.
Reporter: Uswatun Hasanah
Baca Juga: Mendagri Klaim Indonesia Punya Modal Atasi Inflasi, Apa Itu?
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi
