Giliran GMNI Jatim Bakal Turun ke Jalan, Tolak Kenaikan Harga BBM

author Jenik Mauliddina

- Pewarta

Rabu, 07 Sep 2022 17:14 WIB

Giliran GMNI Jatim Bakal Turun ke Jalan, Tolak Kenaikan Harga BBM

i

cb074d4eb96facfbf07da8692f13a979

Optika.id - Gelombang demonstrasi di Jawa Timur masih berlanjut, kali ini Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Jawa Timur, akan melakukan aksi demonstrasi untuk menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kantor Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Gedung Keuangan Negara (GKN), pada Rabu, (7/9/2022).

Kami menolak kenaikan harga BBM dan mendesak pemerintah agar mengkaji ulang kebijakannya, ucap Edwin Rilo Pambudi, Ketua Umum Dewan Pimpinan Daerah (DPD) GMNI Jawa Timur

Baca Juga: Gelar Aksi di Depan Gedung Grahadi, Ratusan Mahasiswa UPN Enggan Berdialog dengan Perwakilan Pemprov

Menurutnya, ada beberapa hal yang menjadi fokus GMNI terkait kebijakan BBM bersubsidi, yakni anggaran subsidi BBM yang menurut pemerintah semakin membengkak dari tahun ke tahun tidak berbasis data konsumsi riil masyarakat atas bahan bakar minyak, terutama konsumsi BBM masyarakat tidak mampu.

Sehingga, BBM bersubsidi di lapangan banyak diselewengkan oleh para penyalur seperti SPBU bukan untuk konsumsi masyarakat miskin namun justru dijual kepada industri besar, hingga aktivitas pengangkutan, penyimpanan, dan perdagangan BBM tanpa izin usaha.

Kemudian, GMNI juga menyoroti peran BPH Migas. Menurutnya, banyaknya penyimpangan bahkan penimbunan BBM, peranan BPH Migas perlu dipertanyakan.

Seharusnya, BPH Migas memiliki formula pengaturan dan pengawasan yang bisa tepat sasaran, tukasnya.

Menanggapi hal tersebut, GMNI memutuskan untuk turun aksi dan membawa enam tuntutan, yakni mendesak Presiden RI untuk mengevaluasi BPH Migas, karena tidak mampu menjalankan fungsi pengaturan dan pengawasan terhadap penyediaan dan pendistribusian BBM, yang membuat pemerintah ingin menaikkan harga BBM.

Mendesak Presiden RI untuk segera memperbaiki sistem pemberian BBM subsidi agar tepat sasaran. Dan menuntut Kementerian Keuangan RI tranparansi dan jujur terhadap serapan anggaran untuk Subsidi BBM sebesar 502 Triliun.

Baca Juga: 30 Ribu Buruh Jatim Bakal Demo Lagi Besok, Khofifah Diminta Temui Massa, Berhasilkah?

Mendesak juga KPK dan BPK untuk memeriksa dan mengaudit Kementerian Keuangan dan BPH Migas terkait adanya dugaan penyelewengan anggaran Subsidi BBM dan Subsidi BBM tidak tepat sasaran.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kemudian, mendesak Pemerintah RI membentuk Satgas Pengawasan terkait penerimaan BBM Bersubsidi. Serta, mendorong Pemerintah RI untuk percepatan transisi Energi Baru Terbarukan (EBT) melalui kebijakan-kebijakan Pusat dan Daerah.

Ia berharap pemerintah bisa mengkaji ulang adanya kebijakan naiknya harga BBM ini, karena memberatkan masyarakat.

Harapannya, dari adanya aksi ini pemerintah dapat mengkaji ulang kebijakannya dan dapat direspon dengan menerapkan kebijakan yang pro terhadap rakyat, tukasnya.

Baca Juga: BEM Unair Ajak Mahasiswa Aksi Besok: Jokowi Bohong Lagi, BBM Naik Tinggi!

Sementara itu, dua lokasi tujuan demonstrasi tersebut dipilih oleh GMNI Jatim karena memiliki andil dalam naiknya harga BBM. Sedangkan, titik kumpul aksi ini berada di Wisma Marinda GMNI Jatim.

Reporter: Jenik Mauliddina

Editor: Pahlevi

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU