Harga BBM Naik, Kemenperin: Saatnya Beralih ke Kendaraan Listrik

author Denny Setiawan

- Pewarta

Kamis, 15 Sep 2022 05:47 WIB

Harga BBM Naik, Kemenperin: Saatnya Beralih ke Kendaraan Listrik

i

1051527_720

Optika.id - Pemerintah belum lama ini resmi menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi dan non-subsidi jenis Pertalite, Pertamax dan Solar.

Kenaikan harga BBM tersebut disebabkan tingginya harga minyak dunia, hingga sebabkan membengkaknya anggaran subsidi pemerintah.

Baca Juga: Pemerintah Tak Transparan, Honorer Jadi Korban

Di sisi lain, kenaikan harga BBM pun diyakini bisa menjadi momentum bagi masyarakat untuk beralih ke kendaraan listrik.

Seperti yang diungkapkan Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian, Taufiek Bawaizer.

"Meningkatnya minat masyarakat ke kendaraan rendah emisi juga dapat mengurangi konsumsi BBM dan melakukan diversifikasi energi. Sehingga dapat mengurangi ketergantungan Indonesia akan harga minyak global," ujar Taufiek dalam keterangan tertulisnya, Rabu (14/09/2022).

Taufiek mengungkapkan, pihaknya memberikan apresiasi terhap penyelenggaraan GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022 yang memberikan informasi dan edukasi kepada para pengunjung terkait kendaraan listrik.

"Pada penyelenggaraan GIIAS di ICE BSD beberapa waktu lalu, terdapat tren kenaikan yang cukup signifikan dari masyarakat yang tertarik untuk memiliki kendaraan teknologi elektrifikasi," paparnya.

Hal ini terlihat dari besarnya animo masyarakat Indonesia, dengan terjualnya 1.594 unit kendaraan teknologi elektrifikasi (xEV) selama pameran tersebut.

Untuk rinciannya, sebanyak 1.274 unit Battery Electric Vehicle (BEV) dan 320 unit Hybrid Electric Vehicle (HEV).

Baca Juga: BBM Naik Lagi, Shell Super Rp 15.380 dan Pertamax Rp 14.000

"Penjualan ini jauh lebih besar daripada penjualan EV selama satu tahun, yakni pada periode 2021 lalu," ucapnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Taufiek melanjutkan, industri otomotif menjadi kontributor utama terhadap sektor industri alat angkut, yang telah memiliki total 21 perusahaan industri kendaraan bermotor roda empat.

"Industri kendaraan bermotor roda empat memiliki total investasi sebesar Rp 139,37 triliun dan kapasitas produksi sebanyak 2,35 juta unit per tahun," sebutnya.

Industri otomotif ini menyerap tenaga kerja langsung sebanyak 38 ribu orang, serta lebih dari 1,5 juta orang yang bekerja di sepanjang rantai pasok otomotif tier-1 sampai tier-3.

Selain itu, sektor ini juga memberikan devisa yang signifikan melalui capaian ekspornya.

Baca Juga: Sebelum Beli Mobil Listrik, Pertimbangkan Risiko Berikut

"Kinerja ekspor industri otomotif Indonesia sampai Juli 2022 mencapai 238 ribu unit kendaraan CBU dengan nilai sebesar USD 2,95 miliar, kemudian ekspor 60 ribu set kendaraan CKD dengan nilai sebesar USD 71,159 juta, dan ekspor 10,27 juta pieces komponen dengan nilai USD 1,18 miliar," pungkasnya.

Reporter: Denny Setiawan

Editor: Pahlevi

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU