Masyarakat saat ini sudah mulai beralih ke mobil listrik dengan berbagai alasan di antaranya inovasi teknologi yang mobil listrik tawarkan lebih menggiurkan maupun karena atas dasar kesadaran lingkungan itu sendiri. Akan tetapi, apapun alasan serta manfaat yang ditawarkan, kehadiran mobil listrik ini memiliki risiko yang cukup mengancam.
Baca Juga: Waspada Modus Penipuan Online yang Kian Canggih dan Bervariasi
Secara tidak langsung mobil listrik dengan berbagai teknologi mutakhirnya justru menghadirkan risiko tersembunyi misalnya membuka peluang serangan baru penjahat dunia maya (hacker).
Dilaporkan oleh Keamanan Siber Otomotif Global, pada tahun 2022 ancaman terhadap Application Programming Interface (API) alias Antarmuka Pemrograman Aplikasi meningkat sebanyak 380% serta mengambil porsi sebanyak 12ri seluruh insiden keamanan siber.
Alhasil, keamanan pengemudi dan integritas semua data yang dihasilkan oleh mobil listrik menjadi sangat dipertaruhkan.
Sebab, pada kenyataannya para penjahat dunia maya ini apapun modusnya selalu bisa mengetahui berbagai informasi terkini tentang setiap formula serangan. Maka dari itu, seharusnya industri mengantisipasinya dengan menerapkan perubahan tertentu untuk mencegah serangan siber pada mobil listrik. Untuk mencapai hal tersebut, maka perusahaan harus menyadari risiko yang terkait dengan kendaraan listrik saat ini.
Dijelaskan oleh perusahaan IT Global, Check Point Software Technologies dalam keterangannya, Rabu (13/9/2023) mereka menyoroti tiga titik masuk penjahat dunia maya melalui mobil listrik antara lain:
Potensi Pembajakan Kendaraan Jarak Jauh
Bayangkan situasi di mana Anda dengan tenang duduk di belakang kemudi mobil listrik dan menikmati berkendara. Tiba-tiba, kendaraan sudah hilang kendali seperti setir berputar di luar kendali, kendaraan melambat atau mesin yang berakselerasi padahal tidak menginjak pedal gas.
Check Point Software meyakini bahwa walaupun kondisi itu seperti fantasi pada film fiksi, namun tidak menutup kemungkinan di masa depan bisa menjadi kenyataan. Pasalnya, ketika mobil listrik menjadi lebih otomatis dan terkoneksi dengan apapun, maka mereka menjadi lebih rentan terhadap serangan siber.
Tidak menutup kemungkinan dengan kemajuan dan inovasi teknologi dimanfaatkan oleh penjahat dunia maya yang memiliki pengetahuan tingkat lanjut yang akhirnya dapat mengeksploitasi kerentanan dalam sistem elektronik mobil untuk mengambil kendali jarak jauh, serta menggunakan metode yang terdengar fantasi dan seperti film mata-mata yang biasa kita tonton.
Baca Juga: Patut Dipertimbangkan Sebelum Beli, Ini Lima Kelemahan Kendaraan Listrik
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Potensi Ancaman di Stasiun Pengisian Daya
Check Point Software juga menyebut bahwa ancaman keamanan siber lainnya bisa terjadi di stasiun pengisian daya kendaraan listrik. Hal ini yang justru sering diabaikan oleh para pengguna mobil listrik.
Maka dari itu, Check Point Software mengimbau kepada para pengguna mobil listrik untuk benar-benar memastikan mereka mengisi daya kendaraannya di lokasi yang aman dan terpercaya untuk menghindari risiko serangan siber yang mungkin terjadi ketika mengisi daya. Di sisi lain, pengguna harus waspada terhadap manipulasi proses pengisian daya, pencurian data pribadi, pencurian malware, dan koneksi berbahaya yang mengancam.
Gangguan Konektivitas Berbahaya
Koneksi di mobil listrik ini bergantung pada komunikasi antara kendaraan dan infrastruktur jalan raya itu sendiri. Koneksi ini pun memungkinkan mereka berbagi informasi mengenai cuaca, lalu lintas, dan faktor lainnya.
Baca Juga: Tips Kaspersky Untuk Hadapi Ancaman Siber
Di sisi lain, ketergantungan tersebut turut membuka peluang terjadinya serangan siber yang dapat menimbulkan konsekuensi yang cukup buruk contohnya adalah penyerang bisa mengelabui kendaraan agar mengambil keputusan yang buruk serta melakukan manipulasi transmisi data.
Dengan berbagai risiko yang membayangi di atas, Check Point Software menegaskan agar pengguna mobil listrik harus berhati-hati dan berupaya untuk menjaga keamanan kendaraan mereka dengan menghindari koneksi Wi-Fi publik, memperbarui perangkat lunak, memantau kendaraan dari perilaku yang tidak biasa dan menggunakan kata sandi yang kuat.
Maka dari itu, untuk mengantisipasi serangan siber tadi pengemudi harus aktif melaporkan masalah sekecil apapun kepada pabrikan. Selalu verifikasi keaslian stasiun pengisian daya apabila hendak mengisi daya dan gunakan koneksi yang aman.
Kemudian, produsen kendaraan listrik juga harus memastikan penggunaan perangkat lunak mereka aman dengan sistem keamanan yang tertanam dalam perangkat lunak, dilengkapi dengan operasi perangkat keras serta prinsip yang paling tidak diistimewakan untuk membatasi akses ke perangkat lunak yang digunakan. Produsen juga harus aktif memantau transaksi serta melaporkan dan membatasi aktivitas yang mencurigakan.
Editor : Pahlevi