Optika.id - Selama beberapa hari ke belakang, batuk dan pilek menjadi penyakit yang menyerang masyarakat secara bersamaan, tak terkecuali pada anak-anak. Penyebabnya ditengarai akibat dari pengaruh musim pancaroba, atau kondisi lain seperti utang imunitas. Apa itu utang imunitas?
Menurut Dokter Spesialis Anak Rumah Sakit (RS) Mayapada, Yose Muliawan dalam keterangan yang diterima Optika.id pada Sabtu (17/9/2022), peningkatan kejadian batuk pilek pada anak merupakan dampak dari tidak terbentuknya sistem daya tahan tubuh untuk menangkal virus influenza penyebab batuk dan pilek.
Baca Juga: Kenapa Orang Kota Sering Terkena Alergi?
Hal tersebut juga ada kaitannya dengan proteksi individu dalam mencegah paparan Covid-19. Menurutnya, munculnya virus anyar corona ini membuat segala aktivitas di luar ruangan menjadi sangat terbatas. Kondisi inilah yang menekan penyebaran serta mencegah seseorang terpapar berbagai virus pernafasan.
Kendati demikian, virus pernafasan pun telah lama ada serta kehadirannya dapat melatih sistem imun manusia untuk melawan virus. Sedangkan saat pandemi, anak-anak yang terlahir pada kondisi melawan pandemi memiliki risiko tinggi untuk terpapar berbagai virus pernafasan baik tinggi, sedang, maupun rendah.
Kondisi ini menimbulkan apa yg dinamakan 'immunity debt' atau utang imun yang artinya tidak adanya paparan terhadap virus-virus dan bakteri selama pandemi menyebabkan anak-anak rentan terhadap berbagai infeksi karena tubuhnya tidak terlatih merespons infeksi, ujar Yose, Sabtu (17/9/2022).
Dirinya menyebut jika lonjakan pasien dengan berbagai keluhan batuk dan pilek telah terprediksi. Hal ini ditandai dengan timbulnya berbagai virus pernafasan seperti Rhinovirus dan Enterovirus yang sama-sama menyebabkan batuk dan pilek dengan gejala ringan hingga berat dan berdampak menjadi flu singapura.
Kemudian disusul respiratory syncytial virus (RSV) yang juga menyebabkan gejala batuk pilek namun lebih parah hingga sesak.
Sementara itu, Singapura sendiri mencatat infeksi dari virus Influenza, mycoplasma, pneumonia dan bordetella pertusis (penyebab batuk rejan) hampir menghilang selama pandemi. Akan tetapi, saat ini infeksi tersebut mulai bermunculan.
Pakar memperkirakan akan ada gelombang infeksi virus influenza kedepan. Kita harus bersiap kembalinya infeksi-infeksi tersebut, yang menjadi bagian awal fase kenormalan baru, jelas Yose.
Oleh sebab itu, baik anak dan dewasa dianjurkan untuk menjaga kesehatan secara maksimal dengan memperkuat daya tahan tubuh. Melansir dari berbagai sumber, berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk menekan risiko tertular virus pernafasan.
Penuhi Nutrisi Adekuat
Hal yang dimaksud nutrisi adekuat ialah nutrisi yang berperan dalam memenuhi kebutuhan tubuh sehingga dapat menopang dan menyokong tumbuh kembang sekaligus kesehatan secara optimal.
Dalam Medical News Today, disebutkan bahwa nutrisi adekuat yang terkandung dalam makanan dapat meningkatkan imunitas tubuh. Adapun makanan yang memiliki nutrisi adekuat yang tinggi ialah makanan yang mengandung vitamin C baik yang terdapat pada buah atau sayur, maupun rempah-rempah seperti jahe dan kunyit, serta minuman antioksidan seperti teh.
Olahraga Secara Rutin
Baca Juga: Hujan Awal Musim Kemarau, BMKG: Ada Dinamika Atmosfer
Olahraga secara rutin baik ringan hingga berat bisa membantu mengurangi stres emosional, membuat wajah dan tubuh lebih segar serta meningkatkan rasa percaya diri. Semakin rutin anda berolahraga, maka semakin besar manfaat yang bisa didapatkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah merekomendasikan durasi olahraga yang efektif yakni 3-5 kali seminggu dengan durasi 30 45 menit per harinya.
Istirahat yang Cukup
Dikutip dari Hello Sehat, stres bisa dipicu oleh jam tidur yang kurang. Tentunya, hal ini dapat memberikan dampak yang buruk bagi kesehatan akibat turunnya kinerja sistem imunitas tubuh.
Sementara itu, studi yang diterbitkan dalam Archives of Internal Medicine menemukan bahwa orang yang tidur kurang dari tujuh jam hampir tiga kali lebih rentan terhadap pilek dibandingkan dengan orang yang tidur cukup delapan jam sehari.
Cukupi Kebutuhan Vitamin D
Vitamin yang membantu mendukung terbentuknya sistem kekebalan tubuh secara optimal ialah vitamin D. vitamin D bisa didapatkan dari makanan, sinar matahari, maupun suplemen. Adapun makanan yang kaya akan vitamin D ialah susu, telur, ikan, hati sapi, buah jeruk, sayur-sayuran, dan jamur.
Baca Juga: Waspada Rotavirus, Momok Menakutkan Bagi Anak yang Bisa Sebabkan Diare Serius
Lakukan Vaksin Influenza dan Pneumokokus
Vaksin merupakan benteng pertahanan diri dari berbagai virus penyebab penyakit. Saat ini, mendapatkan vaksinasi influenza dan pneumokokus bisa menekan risiko paparan serta mengurangi gejala ketika terpapar virus. saat ini, vaksin tersebut sudah tersedia untuk dewasa dan anak-anak.
Itulah beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah paparan virus pernafasan. Tidak lupa pula untuk rajin mencuci tangan sebelum makan dan mengenakan masker di luar ruangan. Langkah sederhana ini bisa mencegah virus pernafasan masuk ke dalam tubuh.
Reporter: Uswatun Hasanah
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi