Pengamat Angkat Bicara Soal Mispersepsi Subsisi BBM

author Uswatun Hasanah

- Pewarta

Senin, 24 Okt 2022 20:20 WIB

Pengamat Angkat Bicara Soal Mispersepsi Subsisi BBM

i

2022_08_31-13_44_49_794891a0-2912-11ed-a402-0a36aed4cb60_620x413_thumb

Optika.id - Dikeluarkannya Bantuan Langsung Tunai (BLT) BBM menyebabkan masih terjadinya mispersepsi terkait subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) di masyarakat.

"BLT adalah stimulus perangsang pertumbuhnan ekonomi, awalnya kebutuhan konsumtif menjadi produktif. Kunci utama dalam meningkatkan ekonomi adalah memperbaiki produktifitas masyarakat dengan mengalihkan anggaran subsidi BBM," kata pengamat ekonomi Universitas Muhammadiyah, Surya Vandiantara, dalam keterangan resminya, Senin (24/10/2022).

Baca Juga: Pelaku Penyalahgunaan BBM Subsidi di Sidoarjo Telah Ditangkap

Perbaikan produktivitas masyarakat, ujarnya, bisa dilakukan dengan cara membuat gardu listrik. Di sisi lain, juga diperlukan efisiensi anggaran untuk meningkatkan produktivitas nasional.

Tidak dapat dipungkiri jika kenaikan BBM memiliki dampak yang signifikan ke semua lapisan masyarakat. Termasuk sektor ekonomi yang bakal diikuti dengan kenaikan harga kebutuhan bahan pokok.

Sementara itu, Peneliti Senior Pusat Kajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN, Ali Munhanif menjelaskan bahwa kenaikan harga BBM beberapa waktu yang lalu diakibatkan oleh pengalihan subsidi silang. Hal tersebut menurutnya juga tidak banyak diketahui oleh masyarakat sehingga menimbulkan banyak aksi protes di kalangan bawah.

"Naiknya BBM dikarenakan membelokkan subsidi ke pembangunan infrastruktur, membangun pendidikan dan kesehatan lebih baik lagi," ujarnya.

Baca Juga: Usul Ojol Pakai Bahan Bakar Gas, Ridwan Hisyam: Lebih Murah dan Ramah Lingkungan

Adapun pengalihan subsidi tersebut kata dia bertujuan untuk membangun infrastruktur agar pemerataan harga bisa merata di setiap daerah. Soal pencabutan subsidi, ujarnya, karena BBM subsidi tidak sesuai dengan target yang diharapkan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Terakhir diberitakan, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, adanya penyesuaian tarif bahan bakar minyak (BBM) di awal September 2022, mendorong kenaikan inflasi di September 2022. Kenaikan inflasi ini terjadi pada komponen komoditas harga diatur pemerintah (administered price) yang memberi pengaruh terbesar di inflasi September 2022.

Reporter: Uswatun Hasanah

Baca Juga: Anggaran Bansos BBM di Surabaya Capai Rp8,9 Miliar

Editor: Pahlevi

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU