Menyoal Ijazah Tidak Perlu di Dunia Kerja

author Seno

- Pewarta

Jumat, 28 Okt 2022 04:52 WIB

Menyoal Ijazah Tidak Perlu di Dunia Kerja

i

Screenshot_20221027-214908_Docs

[caption id="attachment_15157" align="aligncenter" width="150"] Oleh: Cak Ahmad Cholis Hamzah[/caption]

Optika.id - Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziah baru-baru ini membuat pernyataan yang menjadi perbincaan publik kebanyakan menyayangkan bahkan memprotesnya karena menyebutkan bahwa nantinya ijazah itu tidak diperlukan dalam dunia pekerjaan sebab yang diperlukan hanyalah kompetensi.

Baca Juga: Keturunan India Menjadi Presiden Singapura

Pernyataan itu dia lontarkan pada saat rapat dengar pendapat dengan Komisi IX DPR RI. Pernyataannya itu ada yang mengkaitkan dengan isu soal dugaan ijazah palsu milik presiden Joko Widodo.

Apakah pendapat bu Menteri ini ada benarnya?. Coba kita lihat kondisi di negara maju seperti di Amerika Serikat. Sebuah konsultan ketenaga kerjaan di negeri Paman Sam ini menulis apakah pengusaha membutuhkan pegawai yang memiliki gelar sarjana?

Menurut studi Harvard Business School 2017, antara 2007 da n 2010, ada lowongan pekerjaan yang mencantumkan persyaratan gelar sarjana sebagai syarat kerja naik 10%. Studi yang sama juga menemukan bahwa dalam sembilan dari 10 posting pekerjaan yang meminta gelar sarjana. Mengapa memerlukan gelar ketika tugas dan tanggung jawab pekerjaan sama tidak peduli berapa banyak pendidikan yang dimiliki karyawan?

Studi ini menemukan bahwa pemberi kerja percaya bahwa pelamar dengan gelar sarjana lebih "siap kerja" daripada mereka yang tidak memiliki gelar. Secara khusus, pemberi kerja merasa bahwa kandidat dengan gelar memiliki lebih banyak keterampilan keras dan lunak daripada kandidat non-gelar.

Namun, pada saat yang sama, pengusaha juga mengakui bahwa memiliki gelar sarjana tidak menjamin bahwa seorang kandidat akan lebih baik dalam pekerjaan daripada seseorang tanpa gelar.

Misalnya, pengusaha merasa bahwa tingkat produktivitas tidak berbeda antara karyawan bergelar dan tidak bergelar dan bahwa tingkat retensi tetap sama antara pekerja dengan dan tanpa gelar. Meskipun pemberi kerja mencatat bahwa memiliki gelar tidak menjamin seorang kandidat akan menjadi karyawan yang "lebih baik", beberapa perusahaan masih mengharuskan pelamar memiliki gelar mereka.

Baca Juga: Kecurangan Pemilu Tidak Hanya di TPS

Baru-baru ini banyak perusahaan terkemuka telah mengubah pola pikir mereka tentang membutuhkan gelar, termasuk Google, Netflix, Tesla, IBM, Penguin Random House, Bank of America, Hilton, dan Apple. Faktanya, hampir setengah dari tenaga kerja Apple di AS mencakup orang-orang tanpa gelar empat tahun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Bahkan Bill Gates, Mark Zuckerberg yang keduanya protolan dari Universtitas Harvard dan Steve Jobs menjadi orang paling kaya di dunia tidak memiliki ijazah S1, S2 atau S3. Tapi mereka tidak bisa di generalisakan dijadikan contoh bahwa tanpa sekolahpun orang bisa kaya, karena mereka ini orang yang memiliki talenta khusus dan pikiran yang visioner. Di Indonesia juga banyak contoh seperti ini.

Lebih dari 10 tahun lalu saya pernah berdiskusi panjang dengan beberapa aktivis LSM yang memberi pendampingan pada anak-anak putus sekolah di beberapa kabupaten di Jawa Timur pengirim utama Tenaka Kerja Wanita (Tenaga Kerja Migran) keluar negeri tentang keprihatinan mereka soal menurunnya minat sekolah anak-anak di kabupaten dikarenakan nasihat ibunya yang berhasil menjadi TKW agar tidak perlu sekolah sebab menjadi TKW saja dlluar negeri bisa dapat uang banyak.

Kontroversi pernyataan Menaker ini banyak menuai kritikan - tidak hanya soal perlu tidaknya ijazah dalam melamar pekerjaan namun lebih luas dari itu yaitu soal pendidikan. Radian Syam seorang dosen di Jakarta berpendapat bahwa pernyataan seperti itu dapat merusak pendidikan di Indonesia mengingat kebutuhan pendidikan untuk rakyat Indonesia itu sudah dicantumkan dalam UUD 1945 Pasal 28 C; juga disebutkan dalam UU No 20 tahun 2003 Tentang Sistim Pendidikan Nasional.

Baca Juga: Polusi Udara DKI Sebagai Pembenar Perlunya IKN

Pendidikan memang sesuatu yang penting dan itu sudah dibuktikan pada jaman dulu dimana ditunjukkan adanya perpusatakaan yang besar di Alexandria, berdirinya perguruan tinggi terkemuka dunia seperti Al- Azhar di Mesir sejak 1.200 tahun lalu juga seperti perguruan tinggi di berbagai negara di Eropa.

Bahkan Baginda Rasulullah Muhammad SAW dalam berbagai riwayat berbicara tentang pentingnya pendidikan antara lain orang yang berilmu itu memiliki derajat lebih tinggi.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU