Kamu Merasa Takut Bersosialisasi? Hati - Hati Kena Social Anxiety Disorder

author Mei Nurkholifah

- Pewarta

Minggu, 30 Okt 2022 23:58 WIB

Kamu Merasa Takut Bersosialisasi? Hati - Hati Kena Social Anxiety Disorder

i

th (3)

Optika.id - Apakah Anda pernah merasa cemas atau tidak nyaman berada di tengah keramaian? Atau apakah Anda sangat gugup saat harus berbicara di depan banyak orang? Ketakutan berlebihan untuk berada di tengah-tengah banyak orang, bisa jadi merupakan bentuk social anxiety disorder atau fobia sosial. Apa itu social anxiety disorder

Social anxiety disorder atau fobia sosial adalah gangguan kesehatan mental yang ditandai dengan rasa takut akan diawasi, dihakimi, atau dipermalukan oleh orang lain. Fobia sosial juga dikenal dengan istilah gangguan kecemasan sosial.

Baca Juga: Ini Cara Atasi Kecemasan dengan Pernapasan Saja

Rasa takut atau cemas sebenarnya dapat dialami oleh siapa saja ketika berinteraksi dengan orang lain. Namun, pada penderita fobia social, rasa takut ini dialami secara berlebihan dan menetap. Akibatnya, kondisi ini memengaruhi hubungan dengan orang lain, produktivitas dalam bekerja, dan prestasi di sekolah.

Dikutip dari alodokter pada Minggu (30/10/2022), Fobia sosial atau social anxiety disorder dapat dipicu oleh situasi yang baru atau hal yang belum pernah dilakukan sebelumnya, misalnya berpidato atau menyampaikan presentasi di depan umum. Meskipun penyebab pastinya belum diketahui, kondisi ini diduga terkait dengan beberapa faktor berikut:

  • Peristiwa masa lalu
    Fobia sosial bisa jadi muncul karena penderita pernah mengalami peristiwa memalukan atau tidak menyenangkan yang disaksikan oleh orang lain.
  • Keturunan atau pola asuh
    Fobia sosial cenderung diturunkan dari orang tua. Namun, belum bisa dipastikan apakah kondisi ini dipicu oleh faktor genetik atau akibat pola asuh yang salah, misalnya terlalu mengekang. Kemungkinan lain adalah anak meniru sikap orang tua yang kerap merasa cemas saat berhadapan dengan orang lain.
  • Struktur otak
    Rasa takut sangat dipengaruhi oleh bagian otak yang disebut amygdala. Amygdala yang terlalu aktif akan membuat seseorang mengalami rasa takut yang lebih kuat. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko munculnya kecemasan secara berlebihan saat berinteraksi dengan orang lain.

Selain beberapa faktor di atas, memiliki kondisi tubuh atau penyakit tertentu, misalnya terdapat bekas luka akibat luka bakar  atau tangan yang gemetar (tremor) akibat penyakit Parkinson, dapat meningkatkan risiko seseorang untuk menderita fobia sosial.

Gejala Fobia Sosial

Gejala gangguan kecemasan sosial atau fobia sosial bisa tampak khususnya dalam situasi berikut:

  • Berkencan
  • Bertatapan mata dengan orang lain
  • Berinteraksi dengan orang asing
  • Makan di hadapan orang lain
  • Bekerja atau bersekolah
  • Memasuki ruangan penuh orang
  • Menghadiri pesta atau acara pertemuan

Untuk mendiagnosis fobia sosial, dokter akan melakukan tanya jawab terkait hal-hal berikut ini:

  • Gejala dan tanda yang dialami pasien
  • Waktu dan situasi saat keluhan muncul
  • Riwayat penyakit atau pengobatan
  • Peristiwa masa lalu yang memalukan

Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan untuk mengetahui apakah keluhan tersebut menyebabkan gangguan fisik, seperti jantung berdebar atau sesak napas.

Pengobatan Fobia Sosial

Fobia sosial dapat ditangani dengan menggunakan dua metode, yaitu psikoterapi dan pemberian obat-obatan, atau kombinasi keduanya. Berikut adalah penjelasannya:

Baca Juga: 5 Cara Efektif Mengurangi Gangguan Kecemasan yang Mungkin Bisa Kamu Coba

Psikoterapi

Salah satu bentuk psikoterapi untuk mengatasi fobia sosial adalah terapi pelaku kognitif. Terapi ini bertujuan untuk mengurangi rasa cemas, dengan menghadapkan pasien pada situasi yang membuatnya cemas atau takut. Selanjutnya, psikolog atau dokter akan memberikan solusi untuk menghadapi situasi tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Seiring waktu, rasa percaya diri pasien diharapkan akan meningkat saat menghadapi situasi yang membuatnya takut, meski tanpa didampingi.

Terapi perilaku kognitif berlangsung selama 12 minggu dan dapat dilakukan berdua saja dengan psikiater atau berkelompok bersama pasien fobia sosial yang lain.

Dokter juga akan memberikan pemahaman kepada keluarga pasien terkait gangguan ini. Dengan begitu, keluarga dapat memberikan dukungan kepada pasien agar segera sembuh.

Baca Juga: Insecurity, Jadi Penyebab Utama Remaja Alami Depresi

Reporter: Mei Nurkholifah

Editor: Pahlevi 

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU