Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Mahfud MD menyoroti keberadaan mafia hukum pada berbagai institusi di Tanah Air.
"Kalau ada jaksa pada satu tempat menangani korupsi dengan kencang dipindah lagi ke daerah lain sehingga mulai lagi dari nol masih mau kejar koruptor ditarik lagi, polisi juga banyak yang begitu dan itu berlapis pada berbagai institusi," kata Menkopolhukam Mahfud MD, dalam tayangan daring rangkaian Musyawarah Nasional Korp Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) XI di Palu, Sabtu (26/11/2022).
Baca Juga: Mahfud MD: Hak Angket DPR Bisa Makzulkan Jokowi Seperti Soeharto
Mahfud yang juga tokoh KAHMI tersebut menjelaskan pada masa lampau, Nabi Muhammad telah berpesan pada salah satu hadits bahwa satu negara bakal hancur jika diperintah dengan cara yang tidak benar, serta melanggar hukum cepat atau lambat.
Maka dari itu, Mahfud mengajak kepada seluruh alumni HMI agar dapat berpegang pada hadits tersebut agar tidak melakukan berbagai hal yang bernuansa negatif, perpecahan, serta melawan hukum konstitusi yang sah.
Kendati demikian, mantan Ketua Mahkamah Konsitutusi Republik Indonesia periode 2008 2013 itu berujar jika saat ini sudah banyak kemajuan pada bidang hukum jika disandingkan pada masa lampau.
Baca Juga: PDIP Tolak Sirekap dan Penundaan Rekapitulasi Pemilu 2024, Minta Audit Forensik KPU
"Bayangkan zaman itu orang KAHMI bilang saya calon presiden atau ingin jadi menteri tidak bisa kecuali harus lewat satu pintu yang ketat," ucapnya
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Mahfud MD menyambung, setelah zaman tersebut berakhir maka satu persatu anggota KAHMI dapat menduduki jabatan strategis guna berkontribusi penuh terhadap pemerintah.
"Mari memanfaatkan peluang ini walaupun masih kurang namun sekarang peluang sudah terbuka sehingga bisa memilih mengajukan calon serta juga mengajukan diri sekaligus dapat membeli lembaga survei," jelas Mahfud.
Baca Juga: Jokowi Pasang Muka Badak Libas Suara Ganjar-Mahfud di Kandang Banteng
Dia juga menambahkan bahwa dengan kondisi saat ini, demokrasi yang telah tumbuh peran KAHMI harus dapat merawat nilai tersebut secara bersama-sama untuk mencapai politik yang mengedepankan adab.
Editor : Pahlevi