Optika.id - Relawan Ganjar Pranowo Mania (GP Mania) telah resmi membubarkan dirinya. Sebelumnya, relawan GP Mania ini dibuat oleh Relawan Jokowi Mania alias JoMan pimpinan Emmanuel Ebenezer.
Baca Juga: Laporkan Anies, Andi Sinulingga Sayangkan Tindakan Relawan Ganjar Pranowo
Pembubaran GP Mania dijelaskan oleh Emmanuel karena ada lima alasan tertentu. Yang pertama yakni adanya ketidakpastian tentang pencalonan Ganjar sebagai calon presiden (capres) untuk Pilpres 2024. Lalu yang kedua, Ganjar dinilai tidak mampu meyakinkan rakyat pendukung serta partai politik untuk diorbitkan sebagai capres pada kontestasi capres 2024.
"Ketiga, tidak adanya nilai lebih yang ditonjolkan oleh Ganjar Pranowo sebagai capres. Baik dalam konteks gagasan maupun program untuk membangun Indonesia yang lebih maju dan lebih baik di masa yang akan datang," katanya di Kantor DPP JoMan, Jakarta, Jumat (10/2/2023).
Alasan keempat, Emmanuel menyebut jika Ganjar bukanlah sosok yang tepat untuk melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dan yang terakhir, di depan publik atau media sosial tampilan Ganjar tidak seperti yang diharapkan. Dalam artian, berbeda dengan tampilan keseharian yang sesungguhnya.
Baca Juga: Mantan Relawan Ganjar Mania Mantap Deklarasi Dukung Prabowo
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Adapun keputusan pembubaran relawan ini berdasarkan mufakat dari rapat Pengurus Harian DPP JoMan pada tanggal 24 Januari 2023 lalu. DPP JoMan akhirnya hengkang dan tak lagi mendukung Ganjar yang digadang-gadang menjadi capres 2024 setelah melakukan serangkaian kajian serius dan mendalam.
Sejak dideklarasikan tahun 2021 silam, GP Mania mengklaim sudah melakukan berbagai aktivitas serta konsolidasi di berbagai daerah untuk tujuan memenangkan Ganjar sebagai capres. Tak hanya itu, GP Mania juga melalukan berbagai upaya dalam menghimpun kekuatan arus bawah untuk menjadi relawan Ganjar.
Baca Juga: Mantan Relawan Ganjar Imbau Loyalis Tidak Menjelek-Jelekkan Anies
"Namun, setelah mengamati, dan melihat dengan seksama fakta-fakta politik yang terjadi dalam dinamika politik nasional menjelang perhelatan demokrasi di Indonesia, kami mempertimbangkan secara cermat untuk tidak lagi mendukung Ganjar Pranowo sebagai capres di 2024 mendatang," katanya.
Editor : Pahlevi