Optika.id - Aksi demonstrasi oleh mahasiswa baru saja dilakukan di Kampus Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Almamater Wartawan Surabaya (Stikosa-AWS) pada Senin, (27/2/2023).
Baca Juga: Puan Sampaikan Terimakasih pada Mahasiswa Usai Revisi UU Pilkada Batal!
Demo yang dilakukan ini merupakan buntut panjang dari pembekuan Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Acta Surya, hingga berakibat pengguguran nilai akademis yang dialami oleh dua anggota aktif Acta Surya yakni Kiki Evelin Olivia Sihaloho dan Dwita Feby Febriyola.
Hal tersebut bermula dari Ketua Stikosa-AWS, Meithiana Indrasari yang tidak berkenan untuk melakukan wawancara perihal panduan akademik Stikosa-AWS yang rupanya berbuntut pada perdebatan panjang antara pemimpin redaksi Acta Surya, Kiki Evelin dengan Ketua Stikosa-AWS.
Berdasarkan kronologi yang dijelaskan oleh Acta Surya melalui media sosialnya, Meithiana hanya bersedia diajak diskusi sebagai mahasiswa dan ketua saja. Meithiana juga menekankan kepada anggota Acta Surya untuk tidak lagi menuliskan berita yang berkaitan dengan kampus.
Dalam keterangan tersebut juga disebutkan bahwa ketika Ketua Stikosa-AWS itu menyadari jika pembicaraan dalam diskusi ternyata direkam oleh dua reporter Acta Surya tanpa izin, Meithiana langsung meminta keduanya untuk segera menghapus rekaman tersebut, lalu memanggil Waka I, Waka II, Waka III, Ka. BAAK, Kemahasiswaan, Ka Prodi, dan Pembimbing Akademik, serta memberikan perintah untuk memberikan nilai E pada semua mata kuliah mereka di semester 5 tersebut.
Baca Juga: Mengawal Putusan MK, BEM UI Serentak Akan Turun ke Jalan!
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam forum diskusi itu juga terdapat beberapa ancaman berupa pembekuan UKM Persma Acta Surya, serta ancaman-ancaman lainnya yang juga berujung pada penggembokan sekretariat Acta Surya pada Jumat (24/2/2023). Kemudian, pada Senin (27/2/2023), Acta Surya akhirnya melakukan aksi solidaritas mahasiswa Stikosa-AWS dengan melakukan teatrikal yang menggambarkan kepemimpinan Ketua Stikosa-AWS yang otoriter.
Menanggapi soal kesalahan yang dilakukan mahasiswa yang dianggap tidak beretika saat merekam dengan cara diam-diam tersebut, alumnus Stikosa-AWS yang juga merupakan alumnus Acta Surya, Hendro D. Laksono mengaggap bahwa hal tersebut merupakah salah satu cara mahasiswa dalam menerapkan proses belajar investigasi jurnalistik.
Baca Juga: Stikosa AWS Lakukan Riset Pemetaan Kompetensi Lulusan SMA/SMK di Jatim
Saya berpikir dalih apapun, tidak lantas pantas jadi alasan untuk sanksi semacam ini. Kita bicara tentang mahasiswa, lalu bicara tentang batasan etika. Etika yang seperti apa? Mereka hanya mencoba menerapkan proses belajar berinvestigasi, ujarnya, Senin (27/2/2023).
Menanggapi aksi solidaritas mahasiswa tersebut, Ketua Stikosa-AWS itu akhirnya melakukan konferensi pers untuk membahas permasalahan itu.
Editor : Pahlevi
