Buruh Dukung Mahfud MD Bongkar Skandal Uang Panas Rp 349 Triliun

author Uswatun Hasanah

- Pewarta

Rabu, 29 Mar 2023 14:42 WIB

Buruh Dukung Mahfud MD Bongkar Skandal Uang Panas Rp 349 Triliun

Optika.id - Ketua Umum Partai Buruh, Said Iqbal mengatakan bahwa pihaknya melakukan unjuk rasa buruh yang digelar di gedung DPR pada Rabu (29/3/2023) sebagai bentuk dukungan kepada Menkopolhukam Mahfud MD dalam mengupas tuntas transaksi janggal di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) senilai Rp349 triliun.

Baca Juga: Said Iqbal Nilai Anies Berpihak pada Wong Cilik, Patut Diperjuangkan!

Dirinya mengatakan bahwa pihaknya bersama dengan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) siap mengawal Mahfud MD dalam membongkar berbagai kejanggalan yang bergulir di masyarakat termasuk praktik pencucian uang senilai Rp349 triliun berdasarkan temuan dari PPATK.

Kami mendukung penuh Pak Mahfud MD membongkar dugaan pencucian uang di Kemenkeu. Ini tidak main-main, nilainya hingga ratusan triliun, ucap Said, Rabu (29/3/2023).

Tak hanya mendukung Mahfud, Said juga mendesak DPR agar segera membentuk Panitia Khusus (Pansus), Panja (Panitia Kerja) serta melakukan audit forensik dan bekerja sama dengan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dalam membongkar kasus ini.

Baca Juga: Mahfud MD: Publik Sedang Tunggu Kejelasan Pemberhentian Dekan FK Unair

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kami lawan DPR, mosi tidak percaya DPR, dengan memanggil DPR, pungkas dia.

Sebagai informasi, Mahfud MD sebelumnya menyatakan dirinya siap melawan Komisi III DPR RI dan blak-blakan terkait transaksi mencurigakan senilai Rp349 triliun yang diduga tercium amis tindak pidana pencucian uang (TPPU). Transaksi dengan nilai fantastis tersebut menurutnya bisa jadi bukan korupsi melainkan TPPU.

Baca Juga: Partai Buruh Gelar Aksi Serentak, Tuntut UU Cipta Kerja Esok Hari

Ini bukan laporan korupsi, tapi laporan tentang dugaan TPPU yang menyangkut pergerakan transaksi mencurigakan. Saya waktu itu sebut Rp300 triliun, sesudah diteliti lagi transaksi mencurigakan itu, ya lebih dari itu Rp349 triliun mencurigakan, ujar Mahfud.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU