Boros Ketika Belanja, Imbas Efek Diderot?

author Uswatun Hasanah

- Pewarta

Rabu, 03 Mei 2023 11:35 WIB

Boros Ketika Belanja, Imbas Efek Diderot?

Optika.id - Seiring dengan kemajuan teknologi, manusia menjadi semakin dimanjakan dengan berbagai inovasi yang muncul. Pun terkait dengan belanja online yang memudahkan serta menunjang segala kebutuhan.

Baca Juga: Suka Berbelanja? Hati - Hati Terkena Sindrom Shopaholic

Pasalnya, hanya dengan berbaring memainkan gawai, kemudian mengklik barang yang ingin dibeli, tanpa menunggu waktu yang lama barang yang dipesan pun sampai di tangan dengan cepat.

Namun, semakin pesatnya teknologi dan inovasi, belakangan ini kita justru menjadi terlalu dimanjakan oleh perilaku konsumtif yang diakibatkan oleh kemudahan serta berpikir bahwa barang yang dibeli sangat murah, mendapatkan promo, dan yang lain-lain sehingga kita menjadi terpacu untuk membeli secara terus menerus.

Perilaku yang terlalu konsumtif tersebut ternyata ada istilahnya lho Sobat Optika. Diderot Effect merupakan istilah yang menggambarkan seseorang terlalu konsumti, boros dan suka menghambur-hamburkan uang untuk hal yang sebenarnya di luar kebutuhan.

Mengutip dari laman Forbes, Rabu (3/5/2023) Diderot Effect alias Efek Diderot ini merupakan istilah yang merujuk efek negatif ketika seseorang yang membeli barang yang tidak perlu untuk gaya hidup atau kepribadian mereka. Padahal, barang tersebut tidak dibutuhkan.

Misalnya mereka membeli sepatu baru yang dirasa cocok untuk dikenakan bersama pakaian yang baru mereka beli. Padahal sebenarnya hal seperti itu tidak perlu. Atau mereka yang membeli aksesori lain untuk melengkapi penampilan mereka. Hal tersebut bisa memicu pengeluaran yang tidak terduga serta meningkatkan pola konsumsi yang tidak perlu.

Untuk diketahui, istilah Efek Diderot ini diilhami oleh Denis Diderot, seorang filsuf asal Perancis yang hidup di abad ke-18. Pada awalnya, dirinya membeli sebuah jubah baru, indah sekaligus mewah.

Baca Juga: Cara Sehat Konsumsi Mie Instan yang Wajib Diketahui

Setelah melihat jubah yang menggugah hatinya tersebut, dirinya membeli semakin banyak barang-barang lain yang dirasa cocok untuk dikenakan bersama dengan jubah tersebut. Akibatnya, pengeluarannya membengkak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sementara itu, jika ditelisik dalam konteks konsumen modern, Efek Diderot ini bisa dilihat ketika seseorang membeli barang baru yang tidak sesuai dengan kebutuhan mereka yang sudah ada. Pada akhirnya, hal tersebut memicu adanya pengeluaran tambahan berupa pembelian lain yang tidak diperlukan untuk memadukan dengan barang-barang baru yang baru saja dibeli tersebut.

Maka dari itu, untuk mencegah atau mengatasi Efek Diderot ini, sebelum membeli maka harus membuat pertimbangan secara hati-hati. Apakah barang yang ingin dibeli benar-benar diperlukan serta sesuai dengan gaya hidup yang sudah ada atau belum.

Upaya lainnya yakni selalu membuat daftar belanjaan yang ketat, membatasi pengeluaran untuk membeli barang-barang yang tidak perlu sehingga hanya membeli barang yang sesuai dengan daftar belanjaan yang dibuat saja.

Baca Juga: Menkeu AS: Harga Bensin yang Lebih Rendah Menekan Inflasi AS

Kemudian, selalu pertimbangkan kualitas maupun fungsionalitas sebelum membeli barang-barang baru. selalu hindari membeli barang yang hanya untuk sekadar mode atau ikut-ikutan tren belaka.

Hal lain yang bisa dilakukan yakni tidak latah terhadap diskon atau promo yang disediakan. Tergoda oleh promo maupun diskon bisa memicu pembelian barang-barang yang tidak diperlukan.

Maka dari itu, selalu pertimbangkan kembali apakah barang-barang tersebut benar-benar barang yang diperlukan atau diinginkan. Memisahkan dan memilah mana barang yang kebutuhan mana yang keinginan adalah hal yang bijak sebelum membeli sesuatu.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU