Soal Pernyataan Cawe-Cawe dari Jokowi, NasDem: Kita Bisa Setback Kalau Terjadi!

author Danny

- Pewarta

Rabu, 31 Mei 2023 23:32 WIB

Soal Pernyataan Cawe-Cawe dari Jokowi, NasDem: Kita Bisa Setback Kalau Terjadi!

Optika.id - Ketua DPP Partai NasDem, Sugeng Suparwoto menyampaikan berkumpulnya Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) bersama Bakal calon presiden (Bacapres) Anies Rasyid Baswedan dalam rangka menyikapi pernyataan Presiden Joko Widodo soal cawe-cawe terhadap satu pasangan calon presiden.

Baca Juga: Guru Besar UGM Prediksi Jokowi Kembali Cawe-Cawe di Pilkada

Saya kira semuanya bukan karena Capres atau siapapun. Tapi kekhawatiran semua orang yang berpikir tentang moral politik yang baik, ucap Sugeng di Sekretariat Perubahan di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan, Selasa, (30/5/2023).

Dia mengatakan, moral politik kekuasaan yang baik, seharusnya presiden tidak cawe-cawe, harus netral. Menurutnya orang membandingkan di dunia lain. Tapi sistem politik di Indonesia berbeda.

Mungkin orang membandingkan di dunia lain, sistem politik kita berbeda. Konstitusi kita berbeda, mengamanatkan Presiden sebagai Kepala Negara dalam kedudukan sebagai konteks politik dia harus netral, tuturnya.

Sugeng menegaskan, Presiden sebagai kepala pemerintahan sekaligus kepala negara harus bisa bersikap netral.

Baca Juga: Jokowi Buka Suara Soal Dirinya Disebut Cawe-Cawe dalam Kabinet Prabowo-Gibran

Kenapa? Konstitusinya kan jelas, soal Presiden, Wakil Presiden domainnya partai politik kan gitu, imbuhnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Jika hal itu terjadi, politisi DPR ini menilai, demokrasi Indonesia akan mengalami kemunduran.

Mudah-mudahan cawe-cawe yang dimaksud bukan abuse of power. Kalau ini terjadi, mundur kita, setback. Kita sudah bagus kok ini demokrasi berjalan, demokrasi konstitusional sekaligus demokrasi substansial. Bukan semata-mata demokrasi prosedural, tetapi kita termasuk wilayah demokrasi substansial, jelas Sugeng.

Baca Juga: Jokowi Gelisah, Parpol Kalah Harus Solid Bentuk Oposisi

Dia berharap pemerintah tidak mengerahkan aparat negara dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang. Mestinya, lanjut Sugeng, ada koridor yang harus jadi pijakan.

Tidak mengerahkan aparat negara. Ingat, beliau (Joko Widodo) Presiden aktif, ujarnya.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU