Rocky Gerung Kritik PDIP sebagai Partai Rakus: Ganjar Diambil dari Jokowi, Lalu AHY Mau Diambil dari KPP

author Eka Ratna Sari

- Pewarta

Minggu, 11 Jun 2023 18:13 WIB

Rocky Gerung Kritik PDIP sebagai Partai Rakus: Ganjar Diambil dari Jokowi, Lalu AHY Mau Diambil dari KPP

Optika.id - Rocky Gerung, seorang pengamat politik dan akademisi, merasa heran dengan taktik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang mencoba merayu Partai Demokrat untuk mendukung Ganjar Pranowo dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

Baca Juga: Ini Kata PDIP Soal Pelegalan Politik Uang di Pemilu

Menurut Rocky Gerung, sikap PDIP menunjukkan ketamakan, karena mereka berusaha mengambil 'makanan' orang lain.

"Apa PDIP sedang menghadapi keadaan darurat? Bukankah sudah dipromosikan bahwa Jokowi akhirnya menjadi bagian dari tim sukses Ganjar, apa lagi yang kurang dari situ?" kata Rocky Gerung seperti yang dikutip dari saluran YouTube pribadinya pada Minggu (11/6/2023).

"Jadi sebenarnya ini menunjukkan adanya ketamakan pada PDIP. Ketamakan yang pada dasarnya menganggap bahwa tidak ada makanan lain selain mencuri makanan orang lain," lanjutnya.

Rocky Gerung menganalisis bahwa tawaran PDIP kepada Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bertujuan untuk mengambil Partai Demokrat dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) agar mencabut dukungan mereka terhadap Anies Baswedan.

Menurut Rocky Gerung, sikap partai yang dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri ini tidak menunjukkan etika politik.

"Seolah-olah PDIP selalu ingin melakukan pengambilalihan dengan cara yang agresif. Mereka mengambil Ganjar dari Jokowi, kemudian mencoba mengambil AHY dari Koalisi Perubahan. Itu adalah tindakan yang tidak etis," ujar Rocky.

Baca Juga: PDIP Tugaskan Ganjar untuk Pemenangan Pilkada Serentak

Rocky Gerung menyebut bahwa PDIP, sebagai partai yang sudah mengusung Ganjar, seharusnya menghormati posisi AHY yang telah bermitra dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai NasDem untuk mendukung Anies Baswedan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dia melanjutkan, PDIP seharusnya tidak perlu berusaha merebut AHY yang telah berada di kubu Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) untuk maju dalam Pilpres 2024.

"Mereka seharusnya menghormati fakta bahwa AHY berada dalam wilayah Anies, mengapa harus mencoba merebutnya lagi?" tegasnya.

Sebelumnya, Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) bidang Politik, Puan Maharani, mengungkapkan beberapa nama figur yang sedang dipertimbangkan oleh partainya sebagai calon wakil presiden (cawapres) pendamping Ganjar Pranowo dalam Pilpres 2024.

Baca Juga: Sampai Kini, PDIP Masih Belum Tentukan Posisi Pemerintahan

Menurutnya, terdapat 10 nama yang saat ini sedang dipertimbangkan oleh PDIP. Ia menyebutkan nama-nama seperti Menkopolhukam Mahfud MD, Menteri BUMN Erick Thohir, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan yang menarik, Puan juga menyebutkan nama Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Puan menjelaskan bahwa semua figur tersebut pasti memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, namun itu akan menjadi pertimbangan bagi partainya.

Lebih lanjut, Puan mengatakan bahwa nantinya nama cawapres pendamping Ganjar akan diputuskan oleh Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri.

Editor : Pahlevi

Tag :

BERITA TERBARU