Pengamat: PDIP Gunakan Cara Lama, Sama Seperti Saat Usung Jokowi Capres

author Eka Ratna Sari

- Pewarta

Jumat, 07 Jul 2023 18:41 WIB

Pengamat: PDIP Gunakan Cara Lama, Sama Seperti Saat Usung Jokowi Capres

Optika.id - Menurut Panji Suminar, seorang pakar politik dari Universitas Bengkulu, PDI Perjuangan sedang menggunakan strategi yang sama seperti saat Joko Widodo (Jokowi) menjadi calon presiden sebelumnya. Tujuannya adalah untuk melihat seberapa populer Ganjar Pranowo sebagai calon presiden yang didukung oleh partai tersebut. Hal ini juga berkaitan dengan penentuan calon wakil presiden yang akan mendampinginya.

Baca Juga: Ini Kata PDIP Soal Pelegalan Politik Uang di Pemilu

PDIP menggunakan pendekatan yang sama seperti ketika Jokowi diusung sebagai calon presiden sebelumnya. Oleh karena itu, rencana PDIP untuk mengumumkan calon wakil presiden Ganjar pada bulan September 2023 adalah untuk melihat peningkatan popularitas yang terjadi.

"Jika kita melihat pada periode Jokowi sebelumnya, terjadi peningkatan popularitas. Namun, saya rasa hal tersebut tidak berlaku untuk Ganjar. PDIP akan menentukan siapa yang cocok untuk mendampingi Ganjar setelah melihat bagaimana peningkatan popularitasnya selama satu atau dua bulan terakhir. Tentu saja, mereka akan memilih sosok yang dapat meningkatkan popularitas Ganjar," ujar Panji Suminar pada Jumat (7/7/2023).

Panji juga mengungkapkan bahwa PDIP menggunakan pendekatan yang serupa untuk Ganjar, yaitu mereplikasi pasangan Jokowi-Jusuf Kalla dan juga saat Ma'ruf Amin menjadi Wakil Presiden. Dalam hal ini, calon Wakil Presiden yang dipilih adalah sosok pemimpin yang mewakili daerah di luar Jawa dan berasal dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU).

Baca Juga: PDIP Tugaskan Ganjar untuk Pemenangan Pilkada Serentak

"Nama Nasaruddin Umar mewakili daerah di luar Jawa dan NU, hal ini merupakan replikasi dari Jokowi-Ma'ruf atau Jokowi-JK. JK juga merupakan tokoh NU yang mewakili daerah di luar Jawa seperti Nasaruddin," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Panji tidak menampik bahwa partai politik lain yang tergabung dalam koalisi juga berhati-hati dalam menentukan calon wakil presiden mereka. Ini mengingat PDIP yang lambat dalam mengumumkan kandidatnya.

Baca Juga: Sampai Kini, PDIP Masih Belum Tentukan Posisi Pemerintahan

Namun, pasangan Ganjar yang dipilih oleh PDIP juga akan mempengaruhi langkah kandidat dan partai politik pesaing PDIP dalam memilih calon wakil presiden.

"Oleh karena itu, mereka saling mengawasi satu sama lain. Namun, saat ini sudah jelas siapa nama-nama yang tersedia, tidak akan ada kejutan. Menurut saya, tidak baik untuk mengumumkan calon wakil presiden terlalu cepat atau terlalu lambat. Bulan Juli atau Agustus mungkin waktu yang tepat," kata Panji.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU