Optika.id - Masyarakat baru-baru ini dikejutkan dengan berita yang datang dari Ponpes Al Zaytun. Kabar tersebut berkaitan dengan pernyataan Panji Gumilang, tokoh utama Ponpes Al Zaytun.
Baca Juga: Panji Gumilang Bongkar Masa Lalu Bupati Indramayu
Sebelumnya, telah ada laporan bahwa Ponpes Al Zaytun memiliki bunker yang berisi senjata. Kabar ini menjadi perbincangan sibuk di media sosial. Setelah Kepala Badan Kesbangpol Jawa Barat, Iip Hidajat, mengungkapkan bahwa keberadaan bunker senjata di Ponpes Al Zaytun mencurigakan, hal ini semakin memperkuat isu tersebut.
Menanggapi isu tentang bunker tersebut, Panji Gumilang akhirnya memberikan pernyataan. Ia tidak membantah bahwa ponpes tersebut memiliki bunker. Bahkan, ia mengakui bahwa di dalam bunker tersebut terdapat senjata. Namun, Panji menegaskan bahwa bunker di Pondok Pesantren Al Zaytun bukanlah bunker senjata api, melainkan bunker yang berisi alat untuk memotong kayu.
"Ada. Setiap bunker di bawah tanah isinya kayu," kata Panji Gumilang seperti yang dilansir dari program YouTube Talk With Uni Lubis, Minggu, (16/7/2023).
Panji Gumilang juga meradang setelah beberapa rekeningnya diblokir oleh Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Dia menyatakan bahwa uang dalam rekening tersebut bukan hasil korupsi.
"Lah, ini dana pendidikan bukan dana korupsi. Apa ini korupsi? Dana APBN juga tidak masuk, kecuali BOS, jumlahnya terlalu kecil untuk korupsi dana BOS, hanya 2,5 persen dari anggaran," tambahnya.
PPATK telah memblokir 256 rekening milik Panji Gumilang, dan jumlah totalnya disebut mencapai belasan triliun rupiah. Pemblokiran ini dilakukan oleh PPATK untuk menganalisis lebih lanjut terkait kasus yang melibatkan Panji Gumilang, seorang pria berusia 76 tahun.
Baca Juga: Panji Gumilang Tak Penuhi Panggilan Bareskrim, ini Alasannya
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Meskipun begitu, Panji Gumilang meminta kepada para santri untuk tidak khawatir menghadapi masalah ini. Dia menjamin bahwa para santri di Ponpes Al Zaytun akan tetap mendapatkan fasilitas dan makanan selama belajar di sana.
"Jangan pernah takut, saya bertanggung jawab. Jangan khawatir, kalian akan bisa makan. Saya punya cara. Saya tidak ingin para ustaz dan ustazah membuat petisi. Tidak perlu, biar saya yang mengurus," ujarnya.
Panji Gumilang juga mengingatkan agar hak-haknya tetap dijaga dan agar dana pendidikan tidak disalahgunakan. Dia yakin bahwa setelah dilakukan pemeriksaan, 256 rekening miliknya akan dikembalikan oleh PPATK. Menurutnya, hal ini akan terjadi karena Indonesia adalah negara yang berideologi Pancasila.
"Tapi jangan takut, pasti akan dikembalikan. Mengapa? Karena ini negara Pancasila," jelasnya.
Sebelumnya, kepala PPATK, Ivan Yustiavandana, mengatakan bahwa pemblokiran dan penelusuran rekening milik Panji Gumilang dilakukan sesuai dengan prosedur dan kewenangan PPATK. PPATK terus bekerja sama dengan tim penyidik kepolisian untuk menyelidiki ratusan rekening milik Panji Gumilang apakah ada indikasi pencucian uang atau tidak.
"Kami menjalankan tugas dan kewenangan kami sesuai dengan Undang-Undang 8/2010. Kami terus berkoordinasi dengan penyidik secara intensif," ujar Ivan beberapa waktu lalu.
Editor : Pahlevi